#LovingNotLabelling: Jangan Berteriak dan Melabel Jika Anak Melakukan Kesalahan, Atasi dengan Cara Ini

By Poetri Hanzani, Sabtu, 16 November 2019 | 12:19 WIB
#LovingNotLabelling: jangan berteriak pada anak (Freepik.com/peoplecreations)

2. Usia satu sampai tiga tahun: Pada usia ini, anak-anak sangat rentan, dan cara Moms bersikap padanya akan meninggalkan kesan yang kelak mungkin sulit dilupakan.

Pada tahap ini, kita lebih sering berteriak untuk memastikan keselamatan mereka, bukan mendisiplinkan mereka.

Misal, ketika Moms berteriak jika ia berjalan di lantai basah, atau saat anak tidak mau menghabiskan makanannya.

“Tapi sekali lagi, ini bukan hal yang bisa dipahami anak-anak,” kata Sanghanayak.

Baca Juga: #LovingNotLabelling: Daripada Moms Labeli Si Kecil dengan Kata 'Egois', Ini Langkah Mudah Ajarkan Anak untuk Selalu Bersyukur

Bagaimana pengaruhnya: Pada usia ini, berteriak dan omelan membuat anak menjadi cemas.

Hal ini juga dapat merusak kepercayaan diri dan enggan berpikir terbuka.

Mereka lebih banyak memikirkan konsekuensinya ketimbang berani mengekspresikan diri, menurut Sanghanayak.

Apa yang harus Moms lakukan: Begitu Moms selesai memarahi dan meneriakinya, pilih tindakan yang lebih bijaksana untuk menyampaikan bahwa Moms tetap mencintainya.

“Anak-anak butuh penutupan dari episode seperti itu. Duduk dan katakan dengan tenang kepada anak Moms mengapa Moms harus berteriak dan mengapa tindakannya bisa berbahaya,” kata Dr. Sanghanayak.