Cecep Reza Meninggal Dunia Saat Tidur, Kebiasaan Begadang Bisa Picu Penyakit Jantung Seperti yang Renggut Nyawa 'Bombom'

By Diah Puspita Ningrum, Rabu, 20 November 2019 | 16:56 WIB
Cecep Reza (Instagram)

Nakita.id - Kabar duka datang dari aktor Cecep Reza.

Lama tak muncul di layar kaca, Cecep baru saja dikabarkan meninggal dunia.

Selasa (19/11/2019) sore kemarin, pemeran Bombom di sinetron Bidadari ini mengembuskan napas terakhirnya.

Menurut keterangan sang ibu mertua, Cecep Reza meninggal dunia karena penyakit jantung.

Baca Juga: Ariel Tatum Ceritakan Pengalaman Pahit Sempat Dibully Saat SMP, dari Pacaran dengan Idola Sekolah Sampai Dibilang Tengkorak Jalan

"Jadi Cecep itu dia sakit jantung. Seminggu yang lalu memang dia operasi jantung terus udah sembuh," kata sang mertua Tuti Herawati dikutip dari Grid.ID saat ditemui di rumah duka, kawasan Rawamangun, Jakarta Timur.

Reta, istri Cecep, tak menyangka suaminya meninggal dunia.

Pasalnya, pemeran karakter 'Bombom' itu wafat ketika sedang tertidur di rumahnya.

"Dikira Reta itu tidur, makanya langsung dibangunin. Ternyata tahu-tahunya nggak ada ya kita shock semua ya, gitu aja," terang Tuti.

Baca Juga: Sekujur Tubuhnya Perlihatkan Gejala Tak Wajar, Ashanty yang Terkulai Lemas di Rumah Sakit Menangis Minta Pulang

Berkaca dari meninggalnya Cecep Reza karena penyakit jantung, rupanya kebiasaan begadang bisa menjadi pemicunya.

Seperti yang sudah diwartakan Nakita.id, tidur larut malam atau tidur kurang dari enam jam bisa memicu penyakit yang merenggut nyawa Cecep Reza.

Studi menemukan, orang yang sering begadang berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Patah Hati Tak Membuat Luna Maya Trauma Jatuh Cinta, Mantan Reino Barack Akui Sedang Dekat dengan Seorang Pria

Hal yang sama juga bisa dialami orang yang tidurnya kurang dari enam jam.

Dibandingkan dengan mereka yang memiliki cukup tidur yaitu antara tujuh dan delapan jam.

Penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk kurang dari enam jam meningkatkan risiko aterosklerosis sebesar 27% dibandingkan dengan tujuh hingga delapan jam tidur.

Aterosklerosis mengacu pada penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam dan di dinding arteri di seluruh tubuh.

Baca Juga: Ungkap Kondisi Terakhir Ashanty yang Seperti Diusik, Anang Hermansyah: 'Ini Gak Wajar, Aku Gak Pernah Lihat Dia Begini'

"Penyakit kardiovaskular adalah masalah global utama dan kami mencegah dan mengobatinya dengan menggunakan beberapa pendekatan, termasuk obat-obatan, aktivitas fisik dan diet," kata Jose M. Ordovas, peneliti di Centro Nacional de Investigaciones Cardiovasculares Carlos III (CNIC) di Madrid.

"Tetapi penelitian ini menekankan kita harus memasukkan tidur sebagai salah satu senjata yang kita gunakan untuk membasmi penyakit jantung dan faktor yang mendukung kita setiap hari," tukasnya.