Berhenti Merokok, Pria Ini Bisa Menabung Uang Hingga Seharga iPhone 8 Plus Hanya dalam Hitungan Bulan

By , Rabu, 6 Desember 2017 | 18:15 WIB
Hasil tak terduga jika seseorang berhenti merokok (Viral4Real) ()

Nakita.id – Banyak orang yang sadar bahaya rokok namun tetap merokok.

Meski iklan-iklan di televisi dan baliho sudah sangat gencar melakukan sosialisasi bahaya merokok, namun tetap saja ada yang kecanduan.

Padahal, selain tidak baik untuk kesehatan, merokok hanya akan membuang-buang uang.

Apakah Dads termasuk perokok aktif Moms?

Kalau iya, maka Dads harus belajar dari kegigihan Carlos Phang, mantan perokok asal Malaysia.

Sebelum berhenti dari kebiasaan buruk ini, dulu dalam sehari ia mampu mengisap 30 batang rokok.

Baca juga: Baru Saja Melahirkan, Ternyata Dulu Titi Kamal Pernah Dicibir, ‘Nggak Bisa Punya Anak

Kebiasaan itu ia lakukan selama 10 tahun.

Carlos sadar bahwa uang yang ia belikan untuk semua batang rokok bisa digunakan untuk membeli mobil baru atau bahkan rumah.

Ia menceritakan pengalamannya ketika mulai berhenti merokok.

Mengutip viral4real.com, ia berkata selama tiga hari pertama berhenti merokok, lendir terus menetes dari hidung.

Ia tak bisa tidur di malam hari dan merasa sangat lesu di tempat kerja.

Ditambah, tenggorokannya terasa seperti ada bulu yang terus menggelitik dan sangat menjengkelkan.

Baca juga; Sering Temukan Garis Putih Di Kuku? Tak Disangka Artinya Ibu Sedang Mengalami Ini

Namun Carlos percaya bahwa itu berarti tubuhnya sedang mengusir racun dan akan menjadi lebih baik.

Ia menceritakan kisahnya melalui Facebook dengan harapan orang akan termotivasi untuk berhenti merokok.

Dia telah berhasil berhenti merokok sejak 6 tahun lalu. Berkat itu, kini ia mampu menghemat uang.

Baca juga: Anak Ini Sempat Dibuang Orangtuanya Karena Bibir Sumbing, Begini Kisahnya Hingga Ia Sukses

Phang berhasil menabung uang hingga Rp 14 juta dalam kurun waktu 6 bulan.

Jumlah tabungan yang dimilikinya mendekati harga iPhone 8 Plus.

Ia pun meyakinkan orang lain yang ingin berhenti merokok bahwa tidak ada kata terlambat, yang terpenting adalah bertekad untuk berhenti.

(Fairiza Insani/Nakita.ID)