Nakita.id - Ibu, masih ingat dengan balita yang satu ini?
Ardi Rizal namanya, dirinya sempat viral di Indonesia, karena memiliki kebiasaan merokok.
Balita asal Musi Banyuwangi, Sumatera Selatan ini, mendapat banyak perhatian masyarakat tidak hanya Indonesia, tapi juga asyarakat dunia sejak tahun 2010 lalu, setelah video dirinya sedang merokok tersebar luas.
Diusianya yang menginjak 2 tahun pada saat itu Ardi mampu menghabiskan 40 batang rokok dalam sehari.
Baca juga : Duh, Diduga karena Asap Rokok Saat Aqiqah, Bayi ini Sesak Napas dan Meninggal
Mengetahui hal tersebut, sebagai Ketua Komisi Perlindungan Anak, kak Seto Mulyadi membantu untuk menghentikan kebiasaan buruknya tersebut.
Hingga pada tahun 2013, setelah melewati proses terapi, Ardi sudah tidak merokok lagi.
"Kalau Ardi kembali pada kebiasaannya yang dulu yaitu merokok, tentu akan membuat saya sedih," ujar kak Seto.
Baca juga : Heboh! Foto Janin yang Menderita Karena Ibunya Merokok
Namun, terlepas dari kebiasaan buruknya tersebut, Ardi justru memiliki kebiasaan lain yang sulit dihentikan, yaitu makan makanan junk food.
Sampai-sampai sang Ibu mengungkapkan bahwa Ardi akan memberikan reaksi mengamuk jika dirinya tidak bisa mendapatkan apa yang dirinya inginkan.
Selain candu terhadap junk food, dalam setiap harinya Ardi bisa menghabiskan 3 kaleng susu kental manis.
Pola makan yang tidak terkontrol pun membuat dirinya dalam bahaya ketika berat badan Ardi mencapai angka yang berbatasan dengan obesitas.
Orangtua Ari pun membawa dirinya pada ahli gizi untuk mendapatkan solusi terbaik.
Menurut ahli gizi, Fransisca Dewi pada 2013 lalu "berat badan Ardi tidak sesuai dengan usianya.
Baca juga : Merokok Berisiko Sebabkan Kematian Janin
Berat badan ideal yang seharunya ia miliki berkisar 17kg sampai 19 kg, sedangkan Ardi memiliki berat badan 24 kg."
Meningkatnya nafsu makan pada Ardi bisa saja dipengaruhi oleh kebiasaan yang dimiliki sebelumnya, seperti yang diungkapkan oleh dokter anak, William Nawawi " nikotin bisa mengingkatan hormon endokrin dalam tubuh, kondisi ini bisa menyebabkan resistensi terhadap insulin, darah tidak bisa memecah glukosa dari makanan, ini lah yang membuat peningkatan berat badan ardi menjadi lebih besar dan lebih besar."
Ardi pun harus menjalani proses diet ketat untuk menurunkan berat badan.
Selain itu diharuskan juga bagi Ardi untuk menyantap masakan rumah beserta buah yang jauh lebih sehat ketimbang junk food.
Hingga 4 tahun kemudian, tepatnya 2017 saat ini, memiliki bobot berat badan yang berangsur menurun dan terkendali dengan normal.
Anak laki-laki yang berusia 9 tahun ini pun kini menjadi anak yang ceria dan memiliki banyak teman, ia pun menjadi anak yang berprestasi di sekolahnya.
Masih Banyak yang Keliru, Begini Cara Tepat Melakukan Toilet Training pada Anak
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR