Nakita.id - Bayi berinisial AP dikabarkan menjalani perawatan intensif setelah mengalami gigitan tikus di rumahnya.
Sang ibu, Lisdawati mengaku kejadian tersebut terjadi saat ia meninggalkan bayinya ke kamar mandi.
Kejadian tersebut terjadi pada Rabu (20/11/2019) di Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Bogor.
Melansir dari Kompas.com, Lisdawati awalnya mendengar bayinya menangis.
Merasa tangisan bayinya tak seperti yang biasa ia dengar, Lisdawati bergegas menghampiri anaknya dan sang anak ditemukan dalam keadaan bersimbah darah.
Rupanya, AP mengalami gigitan tikus yang disinyalir merupakan gigitan tikus got.
"Pas saya masuk kamar sudah banyak darah (AP) dan tikusnya langsung kabur, tikus datang dari got masuk lewat dapur dan memang rumah belum rapi saat itu (Rabu)" katanya, Sabtu (23/11/2019) malam, mengutip dari Kompas.com.
Setelah mengetahui kondisi bayinya, Lisdawati segera membawa bayinya ke bidan terdekat dan kemudian dirujuk ke RSUD Cibinong.
AP harus mendapatkan jahitan pada hidungnya karena mengalami luka cakar dan juga sobek di bagian hidung.
Setelah menjalani perawatan intensif, kini bayi AP sudah diperbolehkan pulang dan kondisinya juga sudah membaik.
AP adalah salah satu bayi yang cukup beruntung dalam insiden ini.
Baca Juga: Mencengangkan! Ini yang Terjadi Pada Tubuh Bila Berhenti Makan Nasi Selama Satu Bulan
Pasalnya, tikus ternyata penyebar wabah penyakit paling mengerikan.
Kompas.com pernah menulis artikel terkait penyakit dan wabah berbahaya dari tikus.
Mengutip dari Kompas.com, tikus merupakan penyebar wabah pes.
Wabah pes dikenal dengan nama “Maut Hitam”, selama abad keempat belas wabah pes telah menyebabkan sekitar 50 juta kasus kematian.
Pes disebabkan oleh gigitan kutu yang terinfeksi dari hewan kecil seperti tikus.
Orang yang terinfeksi wabah ini sering mengeluh seperti terkena gejala flu pada tahap awal penyakit ini.
Biasanya, tiba-tiba mengalami demam diikuti menggigil, sakit kepala dan badan, dan kelemahan, muntah dan mual.
Membiarkan wabah tersebut tidak terobati bisa berakibat fatal, diagnosis dan pengobatan dini sangat penting.
Antibiotik dan terapi yang mendukung bisa membantu mengobati penderita.
Baca Juga: Kerap Dikonsumsi, Penelitian Terbaru Buktikan Daging Ayam Penyebar Wabah Penyakit Tertinggi!
Selain wabah pes, ini penyakit mematikan lainnya yang disebabkan oleh gigitan tikus yang dilansir dari Tribunnews.com pada Minggu (24/11/2019).
Rat Bite Fever (RBF)
Penyakit Rat Bite Fever (RBF) adalah penyakit yang disebabkan karena gigitan tikus.
Gigitan tersebut dapat mengakibatkan infeksi oleh bakteri Spirillum minus atau Streptobacillus moniliformis.
Baca Juga: Tak Perlu Obat Nyamuk, Begini Cara Mengusir Nyamuk dengan Mudah dan Efektif
Penyakit ini cukup banyak terjadi di wilayah Asia dan Amerika utara.
Jika tidak diobati, RBF bisa menjadi penyakit yang serius atau bahkan fatal.
Hantavirus
Penyakit Hantavirus Pulmonary Syndrome (HPS) pertama kali ditemukan pada tahun 1993.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), enyakit ini disebarkan oleh beberapa jenis tikus, antara lain tikus rusa, tikus berkaki putih, tikus padi, dan tikus kapas.
Penyakit ini menular jika kita Anda menghirup partikel dari urin, kotoran, atau air liur tikus yang ada di udara.
Atau bisa juga kita terinfeksi karena menyentuh atau memakan sesuatu yang pernah bersentuhan dengan tikus.
Baca Juga: Idap Penyakit Mental karena Kena Bully hingga Tekanan Jadi Artis Cilik, Ariel Tatum Curhat:
Gejala awal penyakit ini mirip dengan gejala flu. Ini bisa termasuk demam, sakit kepala, muntah, diare atau sakit perut.
Sekitar 4 hingga 10 hari kemudian, orang yang terkena mungkin juga mengalami batuk, sesak napas, dan penumpukan cairan di paru-paru.
Lymphocytic Chorio-Meningitis (LCM)
Penyakit Lymphocytic chorio-meningitis (LCM) adalah penyakit dari tikus yang disebabkan oleh virus choriomeningitis limfositik (LCMV), turunan virus Arenaviridae.
Baca Juga: Bahan Dapur Ampuh Usir Nyamuk, Semut, Lalat dan Kecoa, Gini Caranya!
Diketahui LCM bisa dibawa oleh tikus yang biasanya ada di rumah-rumah.
Selain itu, virus ini juga bisa disebarkan oleh hewan pengerat lainnya seperti hamster.
Jika tergigit atau terkena air liur dan air kencing hewan tersebut, maka ia berisiko tinggi mengalami penyakit mematikan ini.
Gejala baru timbul setelah 8-13 hari setelah teserang virus.
Penderita akan merasakan gejala seperti demam, kurang nafsu makan, nyeri otot, sakit kepala, mual, dan muntah.
Gejala lain yang muncul bisa termasuk sakit tenggorokan, batuk, nyeri sendi, nyeri dada, nyeri testis, dan nyeri parotid (kelenjar ludah).