Cetak Rekor MURI, Begini Serunya Festival Sampoerna Retail Community (SRC) 2019 di Semarang

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Senin, 25 November 2019 | 15:09 WIB
Heru menerima piagam Rekor MURI (dokumentasi Festival SRC Semarang)

Hal ini membuat toko kelontong bisa berkompetisi dengan toko retail lainnya di Indonesia.

Di Jawa Tengah sendiri, pada tahun 2012 hanya ada sekitar 1000 toko SRC, namun karena masyarakat merasakan dampak positif dari toko SRC, banyak yang kemudian tertarik untuk bergabung menjadi anggota SRC dan hingga kini ada 17.000 toko kelontong di Jawa Tengah yang bergabung dengan SRC.

Toko SRC juga melengkapi layanannya dengan Pojok Bayar yang mengikuti cara pembayaran cashless di masa kini.

"Pojok Bayar ini tujuannya untuk mendekatkan toko SRC dengan konsumen terutama dari sisi layanan antara lain e-payment, top up pulsa, bayar listrik dll. Ini semuanya untuk memudahkan konsumen agar konsumen semakin mudah berbelanja ke toko SRC", tambahnya.

Hal ini sesuai dengan tagline campaign yang diusung SRC yaitu toko SRC dekat, hemat, bersahabat.

Kepedulian SRC kepada usaha kecil menengah tentu tidak hanya sekadar kata-kata namun merupakan sebuah komitmen dan kesadaran bahwa UKM ke depannya akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.

Oleh karena itu di setiap toko SRC, tersedia Pojok Lokal, yang membantu pemasaran usaha masyarakat yang ada di sekitar toko SRC.

"Adanya Pojok lokal tujuannya untuk membantu UKM yang selama ini kesulitan dalam memasarkan produknya, harapannya agar omset dan kapasitas pengusaha ukm bisa meningkat untuk Indonesia jadi lebih baik", ujar Anthony.

Untuk itu Anthony mengajak masyarakat untuk berbelanja dekat rumah agar UKM terus bertumbuh dan berkembang dan memberi dampak positif bagi masyarakat Indonesia.

Anthony Limantara menambahkan, SRC terus melakukan evolusi hingga saat ini dan pada tahun 2018 lalu, SRC melakukan evolusi ke arah digital melalui peluncuran aplikasi "Ayo SRC".

Heru Ketua Paguyuban SRC Kota Semarang menyerahkan penghargaan ke Ema