Penyebab dan Cara Mengatasi Wajah Berminyak Saat Hamil

By David Togatorop, Selasa, 26 November 2019 | 14:23 WIB
Ilustrasi kulit wajah berminyak pada ibu hamil (Pixabay/ivanovgood)

Nakita.id - Saat hamil, akan ada banyak perubahan pada tubuh.

Salah satunya adalah perubahan pada wajah.

Ada beberapa Moms yang saat hamil maka wajahnya akan tampak berminyak.

Yang dimasud berminyak adalah kelihatan ‘mengilat' atau bersinar.

Itu terjadi terutama saat terkena sinar matahari.

Baca Juga: Demi Pertumbuhan Janin yang Optimal, Jangan Lupa Lengkapi Nutrisi Selama Hamil dengan 5 Makanan Berikut Ini

Sekitar 50 % ibu hamil akan mengalami peningkatan sirkulasi darah yang dapat menyebabkan pembuluh-pembuluh darahnya melebar.

Pelebaran itu termasuk pori-pori kulit serta muara-muara kelenjar minyak pada kulitnya.

Kondisi inilah yang lantas memicu kelenjar-kelenjar minyak di kulit bekerja lebih ekstra dan membuat kulit wajah menjadi berminyak.

Karena itu, Moms harus rajin membersihkan muka amat untuk mengatasi kondisi ini. 

Baca Juga: Kakak Lelaki yang Sayang 'Adik' di dalam Kandungan Moms ditandai Sebagai Ciri-ciri Hamil Anak Perempuan, Mitos atau Fakta?

Penggunaan losion pembersih atau cleanser sedikit banyak juga akan membantu menghilangkan kotoran pada wajah.

Kulit wajah yang tidak sering dibersihkan hanya akan mengkondisikan kotoran untuk menyumbat pori-pori kulit dan menimbulkan masalah baru, yaitu jerawat.

Bisa jerawat ringan hingga jerawat berat yang menyerupai bisul.

Pada saat hamil, kelenjar minyak pada kulit yang menghasilkan minyak lebih banyak dan pori-pori kulit yang juga lebih lebar, membuka peluang lebih besar terjadinya sumbatan akibat kotoran yang ada.

Baca Juga: Ikhlaskan Meisya Siregar Dinikahi Pria Lain, Terkuak Alasan Bebi Romeo 'Ogah' Perjuangkan Sang Istri:

Sekali lagi, kebiasaan membersihkan wajah, terutama saat di pagi hari dan malam sebelum tidur, menjadi penting untuk mencegah terjadinya/memperparah  jerawat. 

Moms dapat memakai sabun khusus muka atau sabun bayi yang biasanya memiliki kadar PH netral.

Penggunaan obat jerawat sebaiknya dikonsultasikan pada dokter kandungan dan dokter kulit untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.

Beberapa kandungan zat kimia yang ada pada obat jerawat dikuatirkan mempunyai efek teratogenik yang bisa menimbulkan kelainan bawaan berupa cacat menetap pada janin. (Saeful Imam)