Riset : Jangan Kesal Kalau Kakak Adik Bertengkar, Justru itu Dapat Mengasah Kecerdasan Mereka!

By Nia Lara Sari, Kamis, 7 Desember 2017 | 08:51 WIB
Pertengkaran pada anak ()

Nakita.Id – Pertengkaran yang dilakukan oleh anak-anak pasti membuat kepala Moms pusing.

Setiap hari ada saja hal yang memicu pertengkaran diantara kakak dan adik.

Sumber pertengkaran bisa bermacam-macam, mulai berebut mainan, berebut remote teve, saling mengejek, dan lain sebagainya.

Dilansir dari Sassymamasg.com, Ternyata ada data yang menunjukkan, anak-anak usia 2-9 tahun, rata-rata akan bertengkar dengan saudaranya sebanyak 8 kali dalam satu jam.

Baca juga: Rutin Mengonsumsi Makanan Ini Setiap Hari Ampuh Tingkatkan Gairah Seks

Umumnya pertengkaran berlangsung selama 45 detik saja.

Sebagai seorang ibu meskipun merasa geram atas pertengkaran anak-anak. Moms harus tetap selalu tenang dan sabar dalam menyikapinya.

Karena jika salah dalam mengambil tindakan, dapat menimbulkan hal yang fatal.Sebenarnya apakah pertengkaran antar kakak adik itu buruk?

Jawabannya Ya dan Tidak.

Baca juga Wuih... Dua Aturan Ini Ternyata Bisa Membuat Anak Jadi Pendek!

Pertengkaran antar saudara kandung sebenarnya masuk ke dalam tahapan tumbuh kembang anak.

Gunanya untuk melatih kemampuan interpersonal, emosi, tingkah laku, serta kesehatan fisik dan mental.

Artinya, ada beberapa aspek kecerdasan yang terasah karena pertengkaran tersebut. 

Jadi dengan kata lain pertengkaran bisa mengajarkan anak tentang kecerdasan emosional.

Dapat mengajarkan anak bagaimana cara mengalah, meluapkan amarah, dan juga berempati.

Baca juga Aman Nggak Pake Ribet! Ini Nih, 5 Cara Mengecilkan Perut, Moms!

Oleh sebab itu, konflik pada antar anak memang sewajarnya terjadi.

Namun, Akan menjadi buruk jika satu di antaranya sudah tidak bisa menahan emosi dan meluapkannya dengan bentuk makian atau pukulan yang serius.

Bila bentuk kekerasan (fisik maupun verbal) ini sudah muncul. 

Moms perlu mencegahnya, tangkap tangan anak yang hendak memukul, koreksi kata-kata negatif anak, dan sebagainya. 

Selain itu, Moms dapat mengambil peran dalam rangka mendidik si kecil.

Ada 2 hal yang perlu Moms serta Dads lakukan untuk menerapkan pola asuh proaktif.

Baca juga WOW, Wanita Ini Masih Rajin Berselancar Meski Tengah Hamil Bahkan Hanya Dengan Satu Tangan!

Jadikan rutinitas

1. Berikan perlakuan yang sama pada setiap anak.

Hindari munculnya sosok anak kesayangan. Yang membuat Anda terus membela si anak kesayangan meski salah.

2. Selalu tunjukkan bagaimana bagaimana perilaku memerangi konflik yang tepat.

Misalnya, saat beradu argumen dengan pasangan. Anak-anak akan melihat Anda berdua, untuk meniru cara Anda menghadapi konflik.

3. Kenalkan sistem bergantian.

Baca juga Asyik, Lho Berbelanja Bersama Anak. Ini Dia Tips Agar Anak Tidak Rewel Saat Berbelanja!

Biasanya kasus kakak adik bertengkar terjadi karena berebut mainan.

Ketika anak-anak paham dengan aturan bergantian, Moms sudah meminimalkan pertengkaran yang terjadi dengan sumber pertengkaran yang itu-itu lagi.

Belajar bergantian, otomatis anak belajar untuk menghargai.

4. Buat aktivitas yang seru dan menyenangkan.

Aktivitas ini akan meningkatkan kedekatan antar kakak-adik.

Tujuannya agar ketika mereka memiliki konflik, konflik tidak akan memudarkan kedekatan mereka.

Lakukan saat itu juga!

1. Merespon anak-anak Moms dan berikan empati pada masing-masing anak.

Baca juga Mau Sarapan Pagi dengan Pisang? Sebaiknya Pikir-Pikir Dulu Ya, Moms!

Seperti, “Iya Bobi sayang, memang sangat tidak enak dipukul oleh Dina. Sakit, ya? Tapi tidak enak juga buat Dina kalau kamu mengambil mainannya.”

Jelaskan juga kepada Dina jika perasaan kesalnya pada Doni memang wajar, namun karena rasa kesalnya sekarang Bobi merasa sakit.

2. Ajari masing-masing anak melihat sudut pandang yang berbeda.

Seperti, ajak Bobi memahami sudut pandang Dina kenapa ia memukul. Dan ajak Dina memahami sudut pandang Bobi kenapa ia merebut mainan.

Jadi keduanya bisa melihat sisi lain dari apa yang dilakukan oleh saudaranya.

Baca juga Ini Caranya Membersihkan Peralatan Dapur dari Kayu Agar Tak Jamuran

3. Berikan beberapa cara pada anak bagaimana seharusnya ia bersikap yang benar.

Bobi bisa bilang ke Dina untuk meminjam mainannya.

Begitu juga pada Dina untuk katakan bahwa ia tidak suka jika Bobi merebut mainannya.

4. Tunjukkan pada anak, kita tidak menolerir perilaku kekerasan.

Memukul dengan benda tajam hingga melukai saudaranya, bukan cara benar.

Anda harus memberikan hukuman pada mereka.

Baca juga Hanya Karena Rp.50.000, Kakek Ini Rela Cucunya Digigit Monyet

Jika dibiarkan, kelak anak akan selesaikan setiap masalahnya dengan kekerasan.

Jangan biarkan anak dekat dengan perilaku kriminal, Parents.

5. Dorong anak untuk memecahkan masalahnya secara bersama-sama.

Keduanya perlu ikut andil dalam membuat solusi.

Tujuannya untuk mengatasi ada anak merasa tidak adil. Win-win solution adalah tujuannya.

Moms, memang dibutuhkan ekstra kesabaran dalam menjaga keluarga tetap

harmonis. Tapi jika selalu diberikan pengertian Si kecil pasti mengeti.

Baca juga Moms Wajib Coba, 10 Cara Rumahan Ini Bisa Mengatasi Kaki Pecah PecahMoms Wajib Coba, 10 Cara Rumahan Ini Bisa Mengatasi Kaki Pecah Pecah