Selama Ini Dianggap Tabu, Konser #BeraniDekat Ajak Bicara Tentang Kesehatan Reproduksi Lewat Musik

By Nita Febriani, Minggu, 1 Desember 2019 | 18:10 WIB
Ilustrasi konser (freepik)

Nakita.id - Kesehatan reproduksi merupakan hal penting bagi setiap orang.

Namun sayangnya, mayoritas masyarakat Indonesia masih menganggap remeh atau bahkan tidak peduli terhadap isu kesehatan reproduksi.

Sebab topik mengenai reproduksi sendiri masih dianggap tabu untuk dibicarakan.

Baca Juga: Bisa Tingkatkan Risiko Remaja Terjangkit Penyakit Menular Seksual, Jangan Terlambat Edukasi Anak Soal Kesehatan Reproduksi

Tidak sedikit pula Moms yang berpikir bahwa hal tersebut tidak penting dan tidak berdampak bagi kehidupan.

Padahal, informasi mengenai kesehatan reproduksi ini merupakan hak setiap individu yang harus diperhatikan lho, Moms.

Tujuanya untuk menanggulangi berbagai risiko seperti kehamilan usia dini, pencegahan berbagai infeksi menular seksual, HIV-AIDS, hingga berujung pada pencegahan Angka Kematian Ibu dan Anak serta meningkatkan kualitas kesejahteraan.

Di Indonesia sendiri, angka perkawinan anak sebesar 37,91%, tertinggi kedua di ASEAN.

Selain itu, 33,5% perempuan usia 15-19 tahun hamil di usia muda.

Ditambah lagi, hanya 51,1% anak muda Indonesia yang memiliki pengetahuan komprehensif terhadap kesehatan reproduksi.

Baca Juga: Blak-blakan Andhika Pratama Akui Sempat Ingin Nikahi Marshanda di Depan Ussy Sulistiawaty, Mantan Baim Wong Tak Henti Memuji: 'Amazing'

Sementara itu, prevalensi HIV di Indonesia saat ini diperkirakan sebanyak 640 ribu jiwa, namun hanya 349 ribu jiwa yang terlapor.

Sebanyak 17,1% kasus HIV di Indonesia yang tercatat selama April hingga Juni 2019, merupakan anak muda berusia 15 – 24 tahun.

Di sisi lain, Stay-at-Home Moms saat ini menjadi salah satu kelompok yang rentan terhadap infeksi HIV.

Terlebih lagi, Angka Kematian Ibu melahirkan di Indonesia terbilang masih tinggi yaitu 305 per 100 ribu kelahiran.

Melihat fenomena tersebut, DKT Indonesia sebagai organisasi kesehatan reproduksi dan Keluarga Berencana secara konsisten melakukan pendekatan dan edukasi terhadap masyarakat terkait dengan pentingnya kesehatan reproduksi walaupun selalu ada pro dan kontra.

Dalam hal edukasi, DKT Indonesia yang membawahi merek Sutra, Fiesta, Supreme, dan Andalan Kontrasepsi ini memiliki tiga tujuan utama dalam kesehatan reproduksi, yaitu:

1. Memastikan bahwa masyarakat Indonesia mengerti tentang pentingnya hal tersebut.

2. Memastikan bahwa masyarakat Indonesia paham akan risiko dan konsekuensi apabila kurangnya pengetahuan terhadap kesehatan reproduksi.

Baca Juga: Bermanfaat Pangkas Kolesterol dan Lemak Tubuh, Terong Ternyata Berbahaya Jika Rutin Dikonsumsi Wanita Hamil

3. Memastikan bahwa masyarakat Indonesia menganggap kontrasepsi sebagai sebuah alat kesehatan dasar yang berfungsi untuk melindungi mereka.

Minggu (1/12/2019), DKT Indonesia mempersembahkan “Konser #BeraniDekat Bersama Didi Kempot dan Guyon Waton” di Yogyakarta.

Hal ini sebagai salah satu bentuk edukasi yang dikemas dengan hiburan musikal, yang juga digelar bertepatan dengan peringatan Hari AIDS Sedunia 2019.

Ade Maharani, selaku Head of Marketing DKT Indonesia mengatakan Konser #BeraniDekat (#beraniDKT) merupakan bentuk tanggung-jawab kami untuk konsisten mengedukasi kalangan anak muda Indonesia.

"Untuk itu, dengan adanya konser #BeraniDekat (#beraniDKT) kami berharap dapat merangkul anak muda Indonesia untuk bersama-sama sadar dan turut menjaga kesehatan reproduksinya” tutur Ade.

Penghargaan Bagi Local Hero Dalam konser #BeraniDekat (#beraniDKT), DKT Indonesia juga turut memberikan apresiasi kepada kedua figur inspiratif lokal, yaitu Bidan Ajeng Sulistyaningrum dan juga Bapak Puger Mulyono yang berdedikasi bagi kesehatan masyarakat di sekitarnya.

Baca Juga: Habiskan Weekend Bersama, Umi Pipik Soroti Perubahan Bagian Tubuh Mulan Jameela Satu Ini, Ada yang Berubah?

Bidan Ajeng memperjuangkan kesehatan ibu dan anak melalui edukasi KB bagi masyarakat di lereng Merapi.

Bidan Ajeng tak kenal lelah melayani masyarakat desa di sekitar Merapi yang terisolir karena ingin melihat anak-anak lereng Merapi tumbuh sehat dan mengurangi angka kematian ibu dan anak di wilayahnya.

Beliau rela berjalan kaki di sepanjang pedukuhan girpasang, tegal mulyo, klaten untuk melayani pasiennya.

Padahal, jarak yang ditempuh merupakan daerah bebatuan dan anak tangga yang panjang.

“Kami melihat Bidan Ajeng sebagai salah satu tokoh inspiratif yang sejalan dengan kampanye DKT Indonesia untuk mengedukasi para perempuan muda agar memiliki perencanaan keluarga sedari dini.

Melihat tingginya Angka Kematian Ibu dan juga angka Infeksi HIV-AIDS pada Ibu Rumah Tangga, sudah saatnya perempuan berani mengambil keputusan bagi dirinya sendiri atas hak-hak kesehatan reproduksi mereka” Ujar Ade Maharani.

Sementara itu, Pak Puger Mulyono merupakan warga Surakarta yang memiliki profesi sebagai tukang parkir.

Beliau menyisihkan pendapatannya dan juga mendirikan yayasan lentera untuk merawat Anak Dengan HIV-AIDS (ADHA).

Disaat orang lain memiliki stigma terhadap anak-anak tersebut, beliau rela mengabdikan diri tanpa pamrih untuk anak-anak itu dan hingga membiayai pendidikannya.

“Menurut kami, kedua tokoh tersebut merupakan sosok pahlawan yang berani mendobrak stigma demi kesehatan masyarakat Indonesia” tambah Head of Marketing Indonesia tersebut menjelaskan.

Baca Juga: Sempat Viral, 'Nenek' Cantik Berusia Lebih dari Setengah Abad Perlihatkan Fotonya 21 Tahun Lalu, Netizen Dibuat Kaget Gara-gara Hal Ini: 'Astaga!'

Didi Kempot, selaku pengisi acara utama, mengungkapkan konser #BeraniDekat memiliki misi bukan hanya sekedar menghibur, tapi juga memiliki unsur edukasi kesehatan, dan mengajarkan kita untuk tidak lagi mendiskriminasi/memandang sebelah mata saudara kita yang terinfeksi HIV.

"Jadi dengan adanya konser #beranidekat yang diselenggarakan oleh DKT Indonesia ini saya berharap sobat Ambyar dapat turut serta menerapkan gaya hidup sehat untuk meningkatkan kualitas hidup," pungkasnya.