Ternyata Begini Cara Memotret Bayi, Yuk Pelajari!

By Saeful Imam, Selasa, 3 Desember 2019 | 14:59 WIB
Ilustrasi bayi alami katarak (Freepik)

Sebenarnya, hasil foto akan lebih baik bila pencahayaannya alami. Dengan kata lain, tidak menggunakan flash (lampu kilat).Penggunaan lampu kilat terkadang menimbulkan efek warna merah pada mata. Bahkan dengan penggunaan lampu kilat, bisa jadi si kecil merasa silau, kaget, dan takut sehingga malah menangis. Nah, untuk pencahayaan alami, dapatkan dengan cara membuka tirai jendela sehingga cahaya matahari masuk ke ruangan. Boleh juga memosisikan si bayi dekat jendela.

5. Perlengkapan kamera

Kita dapat memotret si kecil menggunakan kamera apa saja. Entah itu kamera telepon seluler atau kamera saku/digital. Kuncinya, selain perlu kesabaran menangkap momen yang bagus, juga fokuskan kamera ke arah mata sehingga hasilnya lebih tajam.

6. Waktu memotret

Sebaiknya di pagi hari, setelah si kecil makan, mandi, dan sebagainya. Paling tidak sekitar pukul 07.00—09.00 WIB. Umumnya, di pagi hari bayi kelihatan lebih segar, aktif, dan ekspresif karena belum merasa lelah. Kalau dipotret ketika siang hari, si kecil cenderung sudah mengantuk, belum lagi hawa yang panas. Pemotretan juga dapat dilakukan di sore hari, kira-kira pukul 15.00—16.00, dimana ia sudah tidur siang, makan siang, pun cahaya sore tidak menyilaukan dan mulai teduh.