Dibandingkan Menu MPASI Rumahan, Dokter Justru Sarankan MPASI Instan untuk Bayi, Ini Alasannya!

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 4 Desember 2019 | 05:55 WIB
MPASI instan lebih disarankan daripada menu MPASI rumahan, Ini alasannya (freepik)

Nakita.id - Setiap Moms pasti semangat membuat menu MPASI rumahan yang diolah dan dimasak sendiri.

Hal ini karena menu MPASI rumahan dinilai lebih sehat dan higienis.

Tapi siapa sangka, daripada menu MPASI rumahan, MPASI instan justru lebih disarankan oleh salah seorang dokter lho Moms.

Baca Juga: Menu MPASI Rumahan: Olahan Wortel dan Ayam yang Baik Bagi Pertumbuhan Si Kecil

Meta Herdiana Hanindita, dokter spesialis anak, tidak melarang pemberian MPASI instan kepada bayi.

Hal ini dia ungkapkan dalam acara peluncuran buku barunya yang bertema parenting di Jakarta, pada Jumat (9/2/2018).

Memasuki usia enam bulan, bayi sudah diizinkan menikmati MPASI.

Baca Juga: Nutrisinya Sedikit, Ini Alasan Lain Kenapa Moms Wajib Menunda untuk Memberikan Menu MPASI Kentang pada Buah Hati

Pasalnya, zat besi yang terkandung dalam ASI tidak mampu memenuhi kebutuhan zat besi harian.

Zat besi ini baik bagi perkembangan otak dan pertumbuhan otot bayi.

"ASI hanya mengandung 0,2 miligram zat besi. Sementara tubuh perlu 11 miligram. Sisanya 10,8 miligram diperoleh dari asupan MPASI," ujar Meta.

Meta menilai, pemberian MPASI instan justru membantu para ibu untuk mendapatkan kejelasan takaran zat besi.

Ibu akan kebingungan mengira-ngira kesesuaian banyaknya bahan makanan dengan zat besi yang dihasilkan.

Baca Juga: MPASI Kentang Cocok untuk Bayi 6 Bulan ke Atas, Resep Bubur Kentang Bayam Ikan

"Silakan saja kalau para ibu mau bikin MPASI homemade. Asal tahu seberapa banyak daging sapi yang mesti dimasak. Tahu, daging ayam, ati ampela, atau bayam yang harus diolah seberapa?" kata Meta.

Meta menyebut, untuk memperoleh 10,8 miligram zat besi saja, dibutuhkan 950 gram bayam yang dimasak.

Baca Juga: Selain Memerhatikan Panduan Pemberian ASI 6 Bulan, Berikut Nutrisi yang Dibutuhkan Bayi Usia 6 Bulan

Jumlah itu sangat besar bila melihat bahwa umumnya orang hanya mengonsumsi beberapa lembar daun bayam saja.

"MPASI intan ini lebih praktis karena telah mengandung zat besi yang diaktivasi dalam jumlah yang tepat," kata Meta.

Dokter spesialis anak ini juga meminta para ibu untuk tidak usah khawatir dengan kandungan MSG dalam MPASI instan.

WHO telah menerapkan standar baku tentang makanan bayi yang dilarang menggunakan MSG.

Dengan demikian, MPASI instan yang telah diizinkan edar oleh BPPOM telah lolos tahap pengontrolan kualitas sesuai kriteria Codex WHO.

"Minusnya, MPASI instan tuh lebih mahal dengan rasa dan tekstur itu-itu saja. Kelebihannya lebih praktis dan ibu tidak usah berpikir lagi takaran gizinya," pungkas Meta.

Artikel ini pernah tayang di Kompas.com dengan judul Ini Alasan Dokter Meta Lebih Sarankan MPASI Instan untuk Anak