Ini Tandanya Jika Si Kecil Kecanduan Gadget, No 2 Sering Terjadi!

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Jumat, 8 Desember 2017 | 16:30 WIB
Kids with gadget ()

Nakita.id - Seiring perkembangan tekonologi yang kian canggih, sudah menjadi hal yang biasa jika gadget dimiliki oleh anak-anak.

Walaupun banyak terjadi perdebatan di kalangan para ahli mengenai pengaruh gadget bagi anak, namun banyak orangtua yang justru mengenalkan gadget pada anak sejak usia dini.

Gadget dianggap sebagai sarana yang bagus untuk mendukung Si Kecil dapat beradaptasi dengan era digital masa kini.

Padahal jika berlebihan hal itu dapat menyebabkan anak menjadi ketergantungan pada gadget, lo Moms.

Menurut Elizabeth T. Santosa, Psikolog Pendidikan dan Anak terdapat tiga ciri utama yang menandakan Si Kecil kecanduan gadget.

Baca juga: Anak Kecanduan Gadget? Jangan Panik, Bu! Atasi dengan Tip Ampuh dari Pakar

Pertama, anak akan mengamuk jika disuruh berhenti bermain gadget.

Hal ini umum terjadi dimana orangtua menjadikan gadget sebagai penyembuh jika anak rewel dalam suatu kondisi.

Akibatnya anak akan sulit untuk berhenti karena sudah terbiasa dengan peranti gadget dari orangtuanya. Jika disuruh berhenti, menangis pun menjadi senjata andalannya.

Kedua, cenderung tidak merespons jika dipanggil

Hal ini tentu harus diwaspadai ya, Moms. Jika penggunaan gadget tidak diawasi oleh orangtua anak akan sibuk dengan dunianya sendiri.

Dilihat dari sisi neurofisiologis, masa balita adalah fase dimana otak dalam taraf berkembang.

Jika anak berusia di bawah lima tahun bermain gadget terus menerus tanpa kontrol orangtua, anak hanya terfokus pada layar gadget dan sulit berkomunikasi dengan lingkungan sekitar.

Baca juga: Mau Mencegah Anak Kecanduan Gadget? Ini 5 Cara Mudahnya

Ketiga, jika sudah masuk usia sekolah nilai akademis akan menurun

Dengan kesibukan orangtua masa kini dan cenderung abai dengan Si Kecil dan gadgetnya, tak jarang nilai pelajaran di sekolah menjadi taruhannya.

Hal ini disebabkan anak sudah terpesona dengan layar elektronik sejak masa tumbuh kembang sehingga muncul rasa tidak peduli dengan dunia luar.

Dari aspek interaksi sosial, memang lebih baik jika mengedepankan sensor motorik. Biarkan anak berlarian di alam bebas dan bergerak pada objek nyata ya Moms, tanpa gawai! (*)

(Erinintyani Shabrina Ramadhini / nakita.id)