Bak Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Setelah Boroknya Dibongkar Habis Kini Ketua MPR Desak Erick Thohir Seret Ari Askhara ke Meja Hijau

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 10 Desember 2019 | 16:03 WIB
Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara di Jakarta, Selasa (15/1/2019).) ((KOMPAS.com/AKHDI MARTIN PRATAMA)

"Saat ini karyawan sudah merasa senang ketika yang terjadi Ari Askhara diturunkan, dicopot, banyak karyawan yang bersyukur, bahagia," ungkap Jacqueline.

"Karena selama beliau memimpin banyak sekali kerusakan di PT Garuda Indonesia.”

Menurut Jacqueline, awak kabin Garuda bekerja dalam tekanan yang berlebihan di bawah kepemimpinan Ari Askhara.

Terlebih ketika awak kabin melakukan kesalahan kecil saja bisa-bisa langsung dipindahtugaskan.

Di antara hukuman-hukuman dari Ari Askhara adalah dipindahkan ke Papua hingga pelarangan terbang.

Baca Juga: Pantas Tanaman Ini Disebut Dewa dan Penyambung Nyawa, Sembuhkan Diabetes Hingga Kanker!

“Mereka (awak kabin) takut ada yang terancam, contoh, lakukan kesalahan sedikit langsung dipindahkan ke Papua," terang Jacqueline.

"Kemudian kesalahan yang harusnya masuk dalam pembinaan, tiba-tiba di-grounded, tidak boleh terbang.”

Tak hanya soal hukuman, cara Ari Askhara mempekerjakan para awak kabin juga disebut tidak manusiawi.

Misalnya ketika awak kabin dipaksa melayani penerbangan Jakarta-Sydney pulang pergi hingga belasan jam.

Akibat dari pemaksaan itu, sudah ada delapan awak kabin yang dirawat inap di rumah sakit.

Baca Juga: Ketuk Palu Hakim Kian Dekat, Istri Zul Zivilia Menangis Histeris Dengar Tuntutan Jaksa Pada Suaminya, Ada Apa?