"Mbak Jacqualine, Mbak Yosephine, katanya ada beberapa Top Level Managemen yang istilahnya itu seperti 'muncikari'-nya pramugari. Benar begitu?" tanya Anisha.
"Bener begitu, tapi itu udah banyak keluar omongan dari kalangan junior-junior. Ya seperti itu, di saat direksi sidak ke crew center, atau ke Garuda Indonesia trainning centre, itu udah ada di belakang pengawal yang mencatat nomor telepon (pramugari)," ujar Yosephine.
"Sampai ada yang bilang, di saat pramugari tidak memberikan nomor telepon, si pengikut yang di belakang itu bilang gini, 'Mohon maaf, ini perintah dari bapak'. Kata dia gitu," cerita Yosephine.
Bahkan, Yosephine mengatakan para 'pengikut' tersebut merupakan pilot Garuda Indonesia.
"Jadi selama satu tahun lebih ini, penentuan siapa yang mendapatkan sekolah untuk mendapatkan naik level itu bukan berdasarkan prestasi? Tapi berdasarkan muka, body, dan lainnya?" tanya Anisha.
"Nah, iya. Selera (pimpinan)," sahut Jaqualine.
"Ada beberapa tapi itu sedikit paling. Sampai dibuka satu kelas baru itu buat temen-temennya si oknum (Puteri) ini," jelas Yosephine.
Zaenal menambahkan bila pengangkatan jabatan sebetulnya ada aturan normatif dan tertulis berdasarkan juklak.