4 Hal yang Perlu Moms Ketahui Sebelum Merencanakan Water Birth

By Avrizella Quenda, Sabtu, 9 Desember 2017 | 17:48 WIB
Dalam persalinan water birth, air hangat membantu tiap ibu untuk lebih rileks dan santai dalam menghadapi kontraksi. ()

Nakita.id - Beberapa metode baru persalinan yang kini banyak diminati kalangan ibu hamil diantaranya water birth atau persalinan air.

Hal ini dikarenakan persalinan tersebut lebih menekan rasa sakit dan kelahiran berjalan lebih lancar.

Walau dianggap menakjubkan, namun sebenarnya risiko dan manfaatnya tidak begitu jelas, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).

Untuk mengetahui lebih rinci, berikut adalah beberapa hal yang perlu Ibu ketahui tentang persalinan air:

1. Membantu Persalinan Lebih Mudah

Meski metode persalinan air dikatakan baru dan tidak serupa dengan metode konvensional, seperti bersalin di tempat tidur rumah sakit, American Pregnancy Association mencatat bahwa 

Hal ini juga disebabkan karena air memiliki daya apung yang dapat membantu menurunkan berat badan kita.

Karena itu, sangat memungkinkan para moms untuk bisa pindah ke posisi persalinan yang lebih efektif lagi, di mana hal ini mungkin juga meningkatkan kontraksi uterus yang lebih efisien.

Baca juga : Waspada, Metode "Water Birth" Rentan Terhadap Penyakit Ini

Selama tahap pertama persalinan, serviks Moms akan melebar sampai 10 cm.

Proses ini bisa menjadi sebuah persalinan panjang untuk sampai pada tahap melahirkan bayi, meski beberapa di antara mereka harus bertahan sekitar 11 sampai 19 jam, kata American Pregnancy Association.

ACOG mencatat, perempuan hamil yang kondisinya sehat dan memiliki waktu kehamilan penuh, berada di dalam air dapat membantu mempersingkat persalinan hingga 30 menit.

Sebuah kelahiran air juga dikaitkan dengan 10% pengurangan epidural.

Studi lain pada tahun 2012 menemukan bahwa perempuan yang memilih persalinan air mengalami sedikit rasa sakit dan juga jarang mengalami episiotomi.

2. Terdapat Risiko yang Dialami Bayi

Meski demikian, ada sejumlah alasan mengapa beberapa ahli tidak merekomendasikan metode persalinan ini.

Salah satunya ialah dalam beberapa kasus, air begitu berbahaya karena meningkatkan risiko tenggelam pada bayi yang akan lahir, demikian menurut Joseph Wax, M.D., Ketua ACOG Committee pada Obstetric Practice.

Risiko lainnya termasuk infeksi dan bayi terlilit tali pusar. Kondisi ini sebenarnya tidak hanya berlaku bagi persalinan air, tapi metode kelahiran normal pun juga bisa.

Baca juga : Kelebihan Persalinan Water Birth Dibandingkan Operasi Sesar yang Penting Ibu Tahu

Tapi, yang terjadi secara signifikan lebih sering dengan persalinan air, dengan tingkat komplikasi yang jauh lebih tinggi.

Selain itu, satu peringatan baru-baru ini dari CDC mencatat adanya dua kasus penyakit Legionella pneumonia, bakteri berbahaya pada bayi yang melahirkan di bak persalinan milik pribadi di rumah pasien.

Meskipun ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa persalinan air secara langsung membahayakan bayi yang baru lahir, tapi adapula penelitian yang menunjukkan bahwa penelitian ini sangat aman.

3. Perlu Ada Pembicaraan Lebih Lanjut dengan Dokter Kandungan

Jika Moms tertarik dengan persalinan air, langkah pertama yang harus dilakukan adalah berbicara dengan dokter. "Ini keputusan pasien," kata Wax.

Jika Moms telah mempertimbangkan manfaat dan risikonya, berikan alasan kuat kepada dokter kandungan mengapa metode ini dipilih, semakin cepat semakin baik.

Selanjutnya, pastikan pihak rumah sakit mendukung keputusanMoms.

4. Perlu Mendiskusikan Strategi Agar Bayi Terhindar Dari Infeksi

Jika berencana melahirkan bayi di dalam air, ada strategi cerdas yang bisa mencegah bayi terinfeksi.

Pertama, mulailah dengan menanyakan fasilitas persalinan jika pihak rumah sakit memiliki perlengkapan keselamatan atau tindakan pengendalian infeksi, saran Wax.

Baca juga : 5 Hal Seputar Melahirkan dengan Water Birth Ini Ternyata Hanya Mitos Belaka

Selain itu penting untuk menanyakan hal lain seputar penggunaan bak/kolam, jenis air selama persalinan ini., brapa lama Moms akan  berada di dalam air, serta berapa suhu yang sebaiknya dipilih, dan sebagainya.

Pertimbangkan juga bila persalinan menjadi macet saat telah berada di kolam, adakah tim dokter ahli yang akan segera mengambil alih dan menangani Moms bila hal ini terjadi. (*)

(Avrizella Quenda / nakita.id)