Baru 6 Bulan Mondok di Pesantren Magetan, Seorang Siswi Ditemukan Bersimbah Darah dengan Bayi Laki-laki Tewas di Dalam Ember Cucian

By Ine Yulita Sari, Senin, 23 Desember 2019 | 18:58 WIB
Lahirkan Bayi di Baskom, ternyata Gadis Ini Baru 6 Bulan Belajar Agama di pesantren Magetan (SURYA.co.id/Doni Prasetyo)

Nakita.id - Masyarakat Kabupaten Magetan dihebohkan dengan penemuan mayat bayi di baskom salah satu pesantren yang sempat viral di media sosial.

Kepolisian Resor Magetan, Jawa Timur, masih menyelidiki kasus tewasnya bayi yang baru dilahirkan di pondok pesantren di Kecamatan Plaosan.

Kasatreskrim Polres Magetan AKP Sukatni mengatakan, jasad bayi laki-laki tersebut ditemukan di antara tumpukan baju di dalam ember milik AF (20), salah satu siswi pondok tersebut.

“Kejadiannya Sabtu (21/12/2019) kemarin.Bayi laki ditemukan meninggal dengan posisi tengkurap di antara tumpukan baju dalam ember oleh salah satu siswi pesantren,” ujarnya dilansir dari Kompas.com saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (22/12/2019).

Sukatni menyampaikan jika penemuan mayat itu berawal ketika AS, salah satu siswi pondok yang akan mencuci baju pada Sabtu sekitar pukul 04.30 WIB.

Baca Juga: Sedang Bersih-bersih, Orang Ini Menemukan Mayat Bayi Perempuan di Depan Teras yang Terbungkus Kain Pocong

AS kala itu hendak membantu AF untuk mencuci pakaiannya yang sedang sakit.

“Karena baju di dalam ember tersebut banyak darah, maka saksi mengambil baju satu per satu. Ketika baju terakhir diambil dari dalam ember, saksi melihat bayi laki laki dengan posisi tengkurap, yang diperkirakan sudah meninggal dunia,” imbuhnya.

Atas temuannya itu AS segera melaporkan kejadian pada pengurus pondok.

Keesokan harinya pengurus pondok baru melaporkan kasus ini pada Polsek Plaosan.

"Makanya, kejadian ini seperti ditutupi dan pihak sekolah baru melapor hari ini setelah dirawat di kamar Shofa klas 1, Klinik Muhammadiyah," beber perawat yang merawat AF.

Polisi yang menerima laporan kemudian mengevakuasi mayat bayi tersebut ke RSUD Dr Sayidiman, Magetan, untuk divisum.

Baca Juga: Bisa Mencegah Kanker, Siapa Sangka Pare Tak Boleh Dikonsumsi Oleh Orang dengan Kondisi Ini, Peringatan untuk Moms!

“Prosesnya masih permintaan keterangan para saksi dan menunggu hasil visum resmi mayat bayi maupun orangtua kandung yang diduga yang melahirkan,” ucap Sukatni.

Selama menjalani pemeriksaan AF yang mengaku berasal dari Jember lebih banyak diam dan enggan menjawab pernyataan penyidik.

"Nutup semua, susah dimintai keterangan,” ujar Sukatni saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Minggu (22/12/2019).

Dalam pemeriksaan pihak polisi telah meminta keterangan enam orang saksi baik dari pengurus pondok pesantren maupun siswi pondok yang mengetahui peristiwa tersebut.

Baca Juga: Sesumbar dengan Tawarkan Imbalan 1 Miliar untuk yang Bisa Menangkap Dirinya, Oknum Penghina Prajurit Kopassus Panen Hujatan Netizen: 'Auto Benyok Tuh Bocah'

Kendatipun begitu pihak kepolisian tak banyak mendapat informasi terkait kejadian ini.

Mereka belum bisa memastikan penyebab kematian bayi yang baru dilahirkan itu.

"Untuk penyebab kematian bayi kita masih menunggu hasil otopsi,” imbuhnya.

Pihak kepolisian juga masih kesulitan menggali informasi siapa ayah dari bayi yang dikandung AF tersebut.