Mulai Kenalkan Konsep 'Cita-cita' pada Anak Batita, Hal Ini yang Perlu Moms Perhatikan

By Nita Febriani, Selasa, 24 Desember 2019 | 15:06 WIB
Mengenalkan cita-cita pada anak (somemeans)

Nakita.id - Biasanya ketika Si Kecil memasuki usia batita, orangtua akan mulai mengenalkan konsep cita-cita pada anak.

Cita-cita digambarkan sebagai profesi yang akan dijalani Si Kecil dalam usia produktifnya kelak.

"Kalau sudah besar nanti mau jadi apa?" adalah pertanyaan yang paling mudah untuk mengenalkan konsep cita-cita pada Si Kecil.

Baca Juga: Tak Ingin Jadi Artis, Ternyata Ini Cita-Cita Rafathar, Jawaban Polosnya Bikin Raffi Tergelak

Melalui cita-cita, Moms dan Dads mengajaknya membayangkan visi jauh ke masa depan mengenai seperti apa kehidupannya nanti.

Di usia ini, arti mengembangkan cita-cita anak adalah mengembangkan minat dan bakatnya.

Cita-cita yang dipilih oleh Si Kecil itu sendiri akan sangat dipengaruhi dengan pengalaman-pengalaman dan stimulasi lingkungannya.

Ini menjadi tugas Moms dan Dads untuk terlebih dahulu mengenalkan mengenai berbagai profesi dan pengalaman di luar kegiatannya sehari-hari di rumah.

Rangsanglah berbagai kemampuan anak usia 1-3 tahun, seperti kemampuan gerak motoriknya, kemampuan bersosialisasi, dan kemampuan berbicaranya melalui berbagai stimulasi.

Tak harus memberikan stimulasi-stimulasi pada bidang-bidang spesifik seperti menyanyi atau menari yang serius.

Baca Juga: Bahaya Memberikan Stimulasi yang Berlebihan Untuk Si Kecil, Bisa Sebabkan Kemampuan Belajarnya Turun!

Cukup biarkan semua kemampuannya berkembang secara maksimal tanpa harus memilah-milah mana yang fokus dikembangkan dan mana yang tidak.

Dengan begitu Moms akan dengan mudah melihat kecenderungan Si Kecil kepada salah satu minat dan bakatnya.

Dikutip dari Tabloid Nakita, Mona Sugianto, seorang psikolog mengatakan hal selanjutnya yang perlu orangtua lakukan adalah rajin bertanya.

Rajin berkomunikasi dengan Si Kecil tidak hanya mempererat hubungan yang baik tetapi Moms pun juga bisa menggali potensi, bakat serta cita-citanya sejak dini.

Menurut Mona, ketika Si Kecil mulai bisa menyebutkan cita-citanya, Moms juga menstimulasi Si Kecil untuk mengetahui alasan apa yang ada di balik cita-cita pilihannya tersebut.

Pertanyaan 'kenapa?' bisa sangat bagus untuk membantunya mengenali minat dan bakat serta cita-cita yang ia pilih.

Selain itu, seiring waktu anak-anak mungkin mengubah cita-citanya.

Baca Juga: 3 Stimulasi yang Dapat Dilakukan untuk Perkembangan Otak Janin

Mona menambahkan, penting bagi Moms untuk terus menanyakan hal itu.

Jangan sampai cita-cita yang ia miliki disebabkan oleh hal-hal buruk seperti 'mau jadi dokter untuk punya banyak uang'.

“Orangtua harus mengetahui anak melihat apa dan melihat darimana sehingga ia memiliki cita-cita tersebut. Jika ada yang tidak pas, orangtua bisa membenarkan sejak awal,” ujarnya.

Salah satu prinsip menentukan cita-cita adalah bukan soal enaknya saja, tetapi juga harus benar.

Cita-cita yang benar juga harus didasari oleh apa yang anak suka dan bakat yang ia miliki, bukan selalu apa yang menurut Moms benar.

Moms juga jangan sampai terjebak pada kondisi cita-cita yang berbentuk profesi umum seperti dokter.

Baca Juga: Ini Kunci Agar Anak Menggapai Cita-cita Ala Nola B3, Penting untuk Moms Ketahui!

Ada banyak hal yang bisa dilakukan Si Kecil seperti menyanyi, melukis hingga kemampuan komunikasi yang baik.

Bakat tersebut kini sudah bisa menjadi pekerjaan lho, Moms.

Jadi, jangan sampai Si Kecil tidak menemukan cita-cita sesuai dengan apa yang ia sukai, ya.