Nakita.id - Ternyata, tidur tak hanya baik untuk kesehatan anak, tapi juga kecerdasannya.
Konon, anak yang tidur cukup dan nyenyak lebih cerdas dibandingkan anak lainnya.
Saat tidur yang didapat mencukupi, anak lebih mudah menerima stimulasi.
Batita yang cukup tidur lebih cerdas.
Asal tahu saja, jam tidur anak batita semakin berkurang dibandingkan semasa bayi.
Kebutuhan tidur si batita sekitar 10-12 jam sehari.
Baca Juga : Rahasia Mudah Cepat Langsing, Tidurlah dengan Nyenyak!
Nah, jika kebutuhan tidur anak ini tercukupi maka akan memengaruhi kecerdasan anak.
Berdasarkan penelitian, selama tidur semua sel tubuh, termasuk sel otot, hati, ginjal, tulang sumsum, dan sel otak mengalami pemulihan.
Anak yang cukup tidur pastinya akan memiliki tubuh yang bugar, sehingga otak pun akan berfungsi baik.
Selain itu, hormon-hormon juga lebih aktif diproduksi selagi tidur.
Hal ini penting untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi kerja otak serta melancarkan pengangkutan asam amino dari darah ke otak.
Tidak usah heran, batita yang cukup tidur kecerdasannya akan lebih baik.
Manfaat lain dari tidur ialah produksi hormon kortisol yang baik.
Produksi hormon ini mencapai titik tertinggi sejak tengah malam hingga dini hari.
Hormon ini berperan membantu anak dalam menghadapi stres yang dihadapinya setiap hari, disamping mengurangi kepenatan.
Baca Juga : Murka Saat Dimintai Klarifikasi Video Vulgar, Mikha Tambayong Ungkap Alasannya Jatuh Cinta Pada Daniel Wenas
Agar Nyenyak, Beri Pengantar Tidur
Benarkah pengantar tidur membuat tidur nyenyak? itu tidak keliru ya mam.
Pengantar tidur diyakini dapat membuat anak tidur lebih pulas.
Untuk itu, sebelum anak beranjak tidur, lakukan ritual pengantar tidur.
Aktivitas pengantar tidur ini berfungsi sebagai media pengantar yang mempersiapkan otak agar lebih rileks sebelum yang bersangkutan (batita) tertidur.
Baca Juga : Seorang Pria Bangun Tidur Sesak Napas dan Baju Compang-Camping, Penyebabnya Bikin Geleng-geleng Kepala!
Pasalnya, dalam kesehariannya batita banyak melakukan berbagai aktivitas dimana saraf-saraf otaknya banyak mengalami ketegangan atau mengalami grafik naik turun seiring dengan emosi yang dialaminya.
Ada beragam aktivitas pengantar tidur yang bisa dilakukan, seperti membacakan buku cerita dan mendendangkan lagu/bersenandung (lullaby).
Dua aktivitas ini mampu membuat sel saraf otak menjadi lebih rileks, karena umumnya mendongeng dan bersenandung disampaikan dengan nada suara yang teratur dibarengi intonasi lembut yang bersifat menenangkan si batita.
Dengan ritual pengantar tidur, diharapkan mampu melepas ketegangan yang dialami sebelumnya, si batita bisa tidur nyenyak dan bahkan tak terbangun lagi hingga keesokkan harinya saking pulasnya.
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR