7 Cara Jitu yang Dapat Memulihkan Mental Setelah Alami Keguguran

By Shinta Dwi Ayu, Kamis, 26 Desember 2019 | 11:30 WIB
Ilustrasi keguguran. (Ake1150sb)

Nakita.id - Keguguran seringkali dialami oleh banyak kaum Moms.

Keguguran tak jarang membuat mental seseorang down dan suasana hati lebih sensitif.

Apalagi bila keguguran tersebut dialami oleh Moms yang sangat sulit mendapatkan buah hati.

Hal itu akan sangat mengganggu kesehatan fisik dan juga kesehatan mental Moms.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), keguguran adalah salah satu masalah yang sering terjadi pada kehamilan Moms.

Baca Juga: Keguguran Hamil Penyebabnya karena Berhubungan Seksual dengan Pasangan, Benarkah Hal Tersebut Terjadi?

Statistik menunjukkan bahwa 12 hingga 15% kehamilan klinis berakhir dengan keguguran, dan 17% hingga 22% mengalami keguguran pada awal kehamilan itu sendiri.

Keguguran dapat terjadi karena alasan genetik dan kelainan kromosom. Faktor-faktor ini menghambat pertumbuhan janin.

Selain hal di atas, kadar hormon, diabetes yang tidak terkontrol, paparan agen toksik, kelainan rahim, merokok, alkohol dan penyalahgunaan obat-obatan juga dapat menyebabkan keguguran.

Kondisi darah yang disebut trombofilia juga dapat menyebabkan keguguran.

Keguguran tidak hanya merusak tubuh Moms, tetapi juga membuat Moms rapuh secara emosional.

Moms dapat menangani keguguran secara efektif, tetapi yang terpenting Moms harus memahami dan percaya bahwa apa pun yang terjadi bukan kesalahan Moms.

Berikut 7 cara jitu yang dapat mengembalikan mental setelah keguguran: 

1. Jangan Salahkan Diri Sendiri

Keguguran seringkali merupakan kelainan kromosom dan bukan hanya kelalaian Moms.

Moms harus melewatinya dengan sabar dan terus berusaha untuk merencanakan keluarga Moms di masa depan.

Baca Juga: Sering Jadi Mitos, 3 Penyebab Keguguran Hamil Tua Ini Sering Ditakutkan Calon Ibu, Moms Harus Ketahui Fakta dan Kebenarannya Menurut Pakar

2. Dokter Dapat Membantu

Dokter Moms adalah orang pertama yang akan membantu Moms memahami tragedi itu.

Dokter akan menjelaskan kepada Moms alasan keguguran tersebut dapat terjadi, (seperti kista di ovarium, rahim miring, terlalu banyak stres, merokok, dll) yang dapat Moms hindari di kehamilan berikutnya.

3. Jauhi Stres

Berhentilah, fokus juga pada rasa sakit fisik dan mental.

Ingatlah bahwa hormon Moms sudah tidak seimbang dan mereka butuh waktu untuk normalisasi.

Moms akan mudah tersinggung dan murung. Pahamilah bahwa tubuh sedang menuju pemulihan dan membutuhkan waktu.

4. Identifikasi Alasan Emosi Moms

Identifikasi alasannya apakah Moms pernah mengalami keguguran sebelumnya?

Apakah Moms putus asa memiliki bayi? Apakah Moms lebih dari 35 tahun? Apakah Moms takut tentang kehamilan yang gagal? Apa pun itu, jujurlah pada diri sendiri untuk mengetahui apa yang paling memicu Moms.

Moms harus memahami bahwa Moms tidak dapat menyelesaikan masalah sampai tahu alasannya.

Baca Juga: Keguguran Hamil Akibatnya Tak Hanya Pada Moms, Dads Juga Merasakan Kesedihan yang Sama Saat Kehilangan Anak

5. Bicara Dengan Orang Lain

Ketika Moms berurusan dengan masalah keguguran, Moms juga perlu melampiaskan perasaan Moms.

Berbicaralah dengan seseorang baik itu teman, keluarga, atau dokter profesional Moms.

Hal itu adalah normal untuk merasa teralienasi, tetapi jangan menutup diri, terutama dari Dads ya Moms.

Ingat, Dads juga telah kehilangan anaknya.

Membicarakannya bersama akan membantu menghilangkan sedikit beban dan membantu Moms bergerak lebih baik.

6. Latihan

Setelah Moms siap secara fisik, cobalah berolahraga.

Latihan yang baik melepaskan hormon endorfin yang bahagia di dalam tubuh, dapat membantu Moms mengatasi stres.

Mulailah dengan latihan ringan seperti berjalan, dan beralih ke berlari dan latihan kuat lainnya.

Tetapi, pastikan bahwa Moms berbicara dengan dokter terlebih dahulu sebelum memulai latihan apa pun.

Baca Juga: Sebelum Terlambat, Begini Cara Mudah Mencegah Keguguran Hamil Muda

7. Obat dan Perawatan

Jika Moms mengalami kesulitan menangani depresi, dokter mungkin akan menyarankan perawatan untuk keguguran seperti:

- Obat antidepresan mengurangi gejala depresi.

- Psikoterapi untuk membantu mengatasi kesedihan.

- Terapi electroconvulsive (ECT) untuk mengobati kasus yang parah dengan mengirimkan arus listrik ke otak.

Moms juga seharusnya tidak membiarkan diri terus dalam depresi.

Sebaliknya, berusahalah untuk keluar dari perasaan itu dan menjalani kehidupan normal kembali.

Serta Moms juga harus senantiasa menjaga kesehatan.