Mengatasi Si Kecil yang Sering Bertengkar dengan Saudara Kandungnya

By Nur Marufah Saniati, Kamis, 26 Desember 2019 | 14:00 WIB
ilustrasi Si Kecil yang suka bertengkar dengan saudara kandungnya (freepik.com)

Persaingan Positif

Rasa kompetisi ini wajar karena Si Kecil mencari perhatian dan pengakuan Moms serta Dads.

Persaingan atau pertengkaran di antara saudara kandung adalah umum karena perbedaan karakter dan kebutuhan yang berkembang, yang dapat dilihat dalam olahraga, permainan, studi mereka, dan kegiatan lainnya saat mereka bertambah tua.

Bergantung pada bagaimana Moms dan Dads mengasuh Si Kecil, persaingan saudara kandung bisa menjadi hal positif dan benar-benar saling membantu untuk mengembangkan keterampilan yang lebih baik.

Baca Juga: Muncul Banyak Simbol Pedang, Ahli Tarot Bongkar Makna Kabar Kedekatan Ayu Ting Ting dan Didi Riyadi

Persaingan yang sehat dapat membantu anak-anak untuk berkembang secara emosional dan meningkatkan keterampilan sosial, sementara yang sebaliknya dapat menyebabkan masalah rumah tangga, seperti agresi dan masalah kesehatan mental.

Untuk menumbuhkan persaingan saudara kandung yang positif, Moms dan Dads harus menekankan pada kompetensi pemecahan masalah dan penguasaan subjek kompetisi.

Berfokus hanya pada menang atau kalah dapat menciptakan kompetisi yang tidak sehat, dan memupuk perilaku mementingkan diri sendiri dan hak diri pada seorang anak.

Baca Juga: Hamil Anak Pertama, Ini Alasan Chacha Frederica Masih Rahasiakan Jenis Kelamin Calon Buah Hatinya

Konflik seperti memperjuangkan saluran TV harus diperlakukan sebagai masalah yang harus diselesaikan dan cara untuk belajar berkompromi.

Di sekolah, lebih fokus pada peningkatan pribadi mereka daripada peringkat kelas mereka.

Moms dan Dads harus menumbuhkan semangat kerjasama, saling mendukung, menjadi olahraga yang baik, dan bertindak adil pada Si Kecil juga saudaranya, bahkan ketika mereka bersaing satu sama lain.

Saat mempersiapkan ujian akhir atau hari olahraga, biarkan mereka mendorong satu sama lain untuk melakukan yang terbaik.

Ajari mereka etika kompetisi: rendah hati saat menang, terima kekalahan dengan lapang dada, dan berjuang lebih keras di waktu berikutnya.

Baca Juga: Sensasional karena Tampil Nyeleneh Sebagai 'Bidadari Kahyangan', Mimi Peri Berhenti Tampil Feminin untuk Berubah Jadi Laki-laki Biasa dan Jenaka