Kekeyi Pernah Berniat Bunuh Diri karena Dibully, Ini Cara agar Anak Tak Jadi Pelaku Bullying #LovingNotLabelling

By Riska Yulyana Damayanti, Jumat, 27 Desember 2019 | 09:14 WIB
Kekeyi ceritakan kisah pilu di masa lalunya (Instagram/ @rahmawatikekeyiputricantikka23)

Nakita.id - Youtuber Rahmawati Kekeyi Putri Cantikka dikenal banyak orang usai caranya merias wajah menggunakan balon viral.

Di balik ketenarannya saat ini, Kekeyi pernah memiliki masa lalu yang suram, Moms.

Dalam tayangan di kanal YouTube Deddy Corbuzier, Kekeyi mengaku pernah berniat bunuh diri karena dibully temannya saat kecil.

Baca Juga: Bukan Fenomena Alam Biasa, Mbah Mijan Ungkap Makna Lain Gerhana Mataharia:

Kekeyi bercerita bahwa ayah dan ibunya sudah bercerai sejak dirinya masih kecil.

Perceraian itu membuat Kekeyi diejek anak haram oleh teman-temannya. 

"Trus aku di-bully aku nggak punya ayah, aku anak haram dan lain-lainnya," ungkapnya.

"Aku pernah loh, kepikiran mau bunuh diri," tambahnya.

Memberikan label atau membully orang lain ternyata memiliki dampak yang luar biasa ya, Moms.

Baca Juga: Tetap Penuhi Undangan Saat Arsy Demam Tinggi, Keputusan Ashanty Tuai Pro Kontra Netizen

Mengajari anak agar tak jadi pelaku bullying pada anak sejak dini penting dilakukan.

Agar nantinya si Kecil tak melukai hati bahkan psikologis temannya.

Berikut cara agar anak tak menjadi pelaku bullying.

1. Pelajari tentang kehidupan sosial anak Anda.

Salah satu langkah mencegah perilaku bullying yaitu mencari tahu bagaimana lingkungan sekolah anak.

Berdiskusilah dengan guru atau dengan orangtua lainnya tentang bagaimana perilaku anak-anak di sekolah.

Cari tahu juga apakah ada perilaku bullying, jika ada cari penyebabnya.

Buat anak terlibat dalam kegiatan di luar sekolah sehingga mereka bertemu dan mengembangkan persahabatan dengan anak-anak lain.

2. Ajari anak untuk menghormati orang lain

Ajari anak soal menghormati dan peduli terhadap orang lain.

Moms bisa contohkan perilaku baik pada orang lain, lalu jelaskan jika kita berperilaku baik bisa membuat orang lain bahagia dan pastinya menambah banyak teman.

Baca Juga: Paula Verhoeven Sudah Masuk Rumah Sakit, Editor Baim Wong Tolak Ajakan Baim Wong untuk Menginap di Hotel Super Mewah, Mengapa?

4. Berikan contoh yang baik.

Pikirkan baik-baik tentang bagaimana Moms berbicara di sekitar anak-anak dan bagaimana menangani konflik dan masalah.

Jika Moms bersikap agresif di depan anak-anak, kemungkinan mereka akan mengikuti apa yang Moms lakukan.

Sebaliknya, tunjukkan hal positif pada orang lain, bukan negatif.

Apa yang dilihat oleh anak kemungkinan akan diikutinya dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga: Hindari Permasalahan Kulit Si Kecil, Gunakan Cara Sederhana Ini

5. Buat aturan soal larangan membully

Pastikan anak-anak mengerti bahwa Moms tidak akan mentolerir bullying di rumah atau di mana pun.

Tetapkan aturan dan patuhi itu. Jika peraturan dilanggar, Moms bisa menghukum anak dengan mengambil hak istimewa, pastikan itu bermakna.

Misalnya, jika anak Anda membully anak-anak lain melalui email, pesan teks, atau situs jejaring sosial, sita telepon atau komputer untuk jangka waktu tertentu.

Baca Juga: Gara-gara Asal Makan, Bocah Ini Malah Teriak Kesakitan Setelah Menelan Benda Tak Terduga Ini