7 Hal Yang Paling Sering Ditanyakan Moms Seputar Seks Selama Kehamilan

By Avrizella Quenda, Minggu, 10 Desember 2017 | 10:10 WIB
Berhubungan seks selama hamil tidak membahayakan ibu dan janinnya asalkan memerhatikan rambu-rambunya. ()

Jawab: Seks sama sekali tidak menyebabkan persalinan prematur. Justru ini bisa mengatur ritme dan si bayi akan menyukai goyangan yang lembut.

Bagi si bayi, rasanya seolah ibu sedang berjalan-jalan di atas bukit. Tentu, ini bisa menyebabkan kontraksi di rahim, tapi hanya terjadi pada Braxton Hicks, atau kontraksi palsu yang biasanya terjadi pada trimester kedua dan ketiga.

Ibu akan mengalami persalinan hanya jika sudah waktunya. Namun masih saja ada mitos yang mengatakan untuk jangan bercinta saat air ketubannya pecah, atau sesaat sesudah melahirkan.

Baca juga : 4 Alasan Mengapa Mama Perlu Melakukan Seks Saat Hamil

4 # Benarkah orgasme menyebabkan kerusakan pada bayi?

Jawab: Tidak sama sekali. Sama seperti pertanyaan sebelumnya, ibu hamil mungkin hanya mengalami Braxton Hicks. Jadi, lakukan hubungan seks tanpa kegelisahan.

 5# Ada ceceran darah di seprai setelah berhubungan seks. Itu tanda-tanda keguguran>

Jawaban: Tidak. Hal ini normal selama beberapa minggu awal kehamilan. Serviks memiliki suplai darah yang diperkaya sehingga vagina bisa mengeluarkan darah sewaktu-waktu.

Mungkin ada beberapa darah yang dikeluarkan dari rahim dan konon, kondisi ini menjadi tidak aman.

Jika Moms memiliki letak plasenta yang rendah, Ibu harus menghindari berhubungan seks selama kehamilan.

Jika masih khawatir tentang bercak-bercak darah yang terjadi, lakukan kunjungan ke dokter dan hentikan hubungan seks.

 6#  Apakah aman berhubungan seks pada trimester ketiga?