7 Hal Yang Paling Sering Ditanyakan Moms Seputar Seks Selama Kehamilan

By Avrizella Quenda, Minggu, 10 Desember 2017 | 10:10 WIB
Berhubungan seks selama hamil tidak membahayakan ibu dan janinnya asalkan memerhatikan rambu-rambunya. ()

Nakita.id - Mungkin beberapa Moms masih bimbang dan ragu melakukan hubungan seks saat sedang hamil. Mengapa? Ya, satu hal besar yang menjadi alasannya ialah ketakutan mencelakai janin di dalam kandungan.

Padahal, hubungan seksual juga dapat meningkatkan keintiman dan rasa saling percaya pasangan suami istri.

Masalahnya, mitos yang beredar seputar seks saat kehamilan lebih banyak, yang nyatanya tidak perlu dipercayai begitu saja.

Nah, agar Moms enggak bingung dan resah berikut fakta dan mitos seks seputar kehamilan, langsung dari pakarnya:

1 # Apakah penis suami akan menyakiti bayi?

Jawaban: Tidak, penis pasangan tidak akan mendekati bayi. Ada banyak lapisan antara penis dan janin yang sedang tumbuh, jadi jangan khawatir.

Bayi cukup aman di dalam kantung amnion, berenang-renang di kolam amnionnya sendiri. Kantung ini aman di dalam rahim yang cukup kuat untuk melindungi bayi.

Namun, hubungan seks saat istri  sedang hamil dapat menyebabkan ketidaknyamanan, sehingga disarankan untuk mengubah posisi senyaman mungkin.

Baca juga : Seks Saat Hamil, Ini Syaratnya

2 # Kapan dikatakan tidak aman berhubungan seks selama kehamilan?

Jawab: Jika terjadi perdarahan berat selama kehamilan, hindari seks. Jika plasenta berada cukup rendah, maka bisa menyebabkan perdarahan, jadi hindari berhubungan seks selama kehamilan.

 3 # Benarkah berhubungan seks saat kehamilan menyebabkan persalinan prematur?

Jawab: Seks sama sekali tidak menyebabkan persalinan prematur. Justru ini bisa mengatur ritme dan si bayi akan menyukai goyangan yang lembut.

Bagi si bayi, rasanya seolah ibu sedang berjalan-jalan di atas bukit. Tentu, ini bisa menyebabkan kontraksi di rahim, tapi hanya terjadi pada Braxton Hicks, atau kontraksi palsu yang biasanya terjadi pada trimester kedua dan ketiga.

Ibu akan mengalami persalinan hanya jika sudah waktunya. Namun masih saja ada mitos yang mengatakan untuk jangan bercinta saat air ketubannya pecah, atau sesaat sesudah melahirkan.

Baca juga : 4 Alasan Mengapa Mama Perlu Melakukan Seks Saat Hamil

4 # Benarkah orgasme menyebabkan kerusakan pada bayi?

Jawab: Tidak sama sekali. Sama seperti pertanyaan sebelumnya, ibu hamil mungkin hanya mengalami Braxton Hicks. Jadi, lakukan hubungan seks tanpa kegelisahan.

 5# Ada ceceran darah di seprai setelah berhubungan seks. Itu tanda-tanda keguguran>

Jawaban: Tidak. Hal ini normal selama beberapa minggu awal kehamilan. Serviks memiliki suplai darah yang diperkaya sehingga vagina bisa mengeluarkan darah sewaktu-waktu.

Mungkin ada beberapa darah yang dikeluarkan dari rahim dan konon, kondisi ini menjadi tidak aman.

Jika Moms memiliki letak plasenta yang rendah, Ibu harus menghindari berhubungan seks selama kehamilan.

Jika masih khawatir tentang bercak-bercak darah yang terjadi, lakukan kunjungan ke dokter dan hentikan hubungan seks.

 6#  Apakah aman berhubungan seks pada trimester ketiga?

Jawaban: Jika suami istri sedang dalam mood untuk bercinta, maka silakan saja. Selama akhir kehamilan, akan sulit melakukan hubungan seks dengan cara konvensional.  Jadi, cari posisi yang paling tepat untuk melakukannya.

Baca juga : Yang Perlu Ibu Tahu Tentang Seks Ketika Hamil

7 # "Bayi menanggapi suaraku dengan normal. Apakah dia akan mengingat hal ini?

Jawaban: Beruntungnya, bayi tidak akan mengingat aktivitas seks kedua orangtuanya. Tidak ada bukti bahwa bayi bisa mengingat apa yang mereka dengar saat masih berada di dalam rahim.

Mereka mungkin bereaksi baik terhadap musik yang mereka dengar atau beberapa makanan yang dikonsumsi ibu mereka, tapi sekali lagi, penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa bayi mampu mengingat saat Moms dan pasangan berhubungan seks! (*)

(Avrizella Quenda / nakita.id)