Orangtua Terlalu Bebas, Rio Dewanto Mengaku Malah Capek: "Hidup di Negara Saja Ada Aturannya"

By None, Kamis, 9 Januari 2020 | 12:03 WIB
Atiqah Hasiholan dan Rio Dewanto (instagram.com/riodewanto/)

Lantas, saking merasa hidupnya terlalu mudah, Rio ingin juga merasakan tantangan ketika ada keinginannya yang mendapat penolakan, entah tidak bisa atau tidak boleh.

Terus, apa Rio kecil bicara seperti itu ke orangtuanya?

“Enggak ada, sih. Dipendam aja, he-he. Soalnya, saya tipe anak yang pendiam dari dulu. Tipikal yang pendiam dan kerjanya main saja, ha-ha-ha.

Saya anak bungsu yang manja gitu. Saya nyebelin pas kecil,” ungkap Rio tertawa.

Kalau ada yang bilang anak bungsu itu manja dan kekanakan, tawa Rio pasti pecah. Dia tak bisa mengelak hal itu benar dan ada dalam dirinya.

Walaupun, segala tingkah menyebalkan itu sudah ditanggalkan Rio sejak punya pekerjaan.

“Kayaknya di umur 25 tahun deh. Saya sadar punya tanggung jawab sebagai anak laki-laki di keluarga.

Apalagi ketika sudah menikah, lalu punya anak. Saya sudah enggak mikirin lagi masa lalu saya gimana, jadi kenangan menyenangkan sajalah,” tukas Rio.

Baca Juga: Manfaat Ubi Jalar yang Tak Banyak Diketahui Orang: Punya Zat yang Bisa Melemahkan Kanker!

Kesulitan Jadi Sulung

Dengan masa lalunya, tak heran saat diajak berlakon sebagai Angkasa, si anak sulung dari tiga bersaudara dalam film Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (NKCTHI), Rio jelas kesulitan.

Karena aslinya kan dia si bungsu dari dua bersaudara dengan seorang kakak perempuan yang tak ingin diungkap namanya.

“Ketika harus menjadi anak sulung, itu berbeda banget sama menjadi anak bungsu. Saya enggak tahu apa yang anak sulung rasakan, tanggung jawabnya seperti apa?

Apa yang saya rasain sebenarnya mirip karakter Awan yang anak bungsu ya?” seloroh Rio balik bertanya.

Apalagi sosok Angkasa ini diperlihatkan sebagai orang yang punya tanggung jawab besar, selalu ingin memberikan contoh baik pada adik-adiknya.

Angkasa itu kakak yang melindungi bahkan bisa mengorbankan mimpinya demi keluarganya.

Lantas, bagaimana Rio bisa mendalami peran yang bertolak belakang dengan dirinya ini?

Syukurnya, “Skripnya sudah kuat. Secara penulisan skenario, selama saya main film, saya enggak pernah lihat skrip yang lebih baik dari ini.

Kita punya waktu cukup untuk bedah skenario dan mempersiapkan diri. Saya pun banyak ngobrol sama Angga sebagai sutradara,” pungkas Rio.

Artikel ini telah tayang di Nova.ID dengan judul "Sebagai Anak Bungsu dan Jadi Anak Kesayangan, Rio Dewanto Malah Capek Terlalu Dibebasin Orangtua! Kenapa?"