Hentikan Perilaku Ini Jika Moms dan Dads Tidak Mau Si Kecil Berbohong

By Nur Marufah Saniati, Minggu, 19 Januari 2020 | 10:42 WIB
Hentikan perilaku ini jika tak ingin Si Kecil berbohong (Pixabay/HannaKovalchuk)

Nakita.idBerbohong perilaku yang sangat dihindari dan dijauhi agar Si Kecil selalu berkata jujur.

Namun, jika Si Kecil berbohong, Moms dan Dads mungkin akan bertanya-tanya “dari mana Ia belajar berbohong?”.

Albert Bandura, seorang psikolog mengembangkan sebuah teori yang disebut Teori Pembelajaran Sosial.

Dalam teori tersebut, Albert menyatakan belajar dipengaruhi oleh faktor psikologis dan lingkungan, juga rangsangan.

Baca Juga: Rizky Febian Bungkam Soal Autopsi, Pengacara Saksi Ungkap Dugaan Kematian Lina yang Disebut Sudah Masuk Penyidikan, Benar Pembunuhan?

Itu berarti pada dasarnya, anak- anak dapat belajar dan berperilaku dengan mengamati, juga meniru lingkungannya.

Anak-anak biasanya belajar dengan meniru perilaku orang-orang di sekitar, terutama orangtua.

Padahal, anak-anak belum tentu mengetahui apakah perilaku itu baik atau buruk.

Moms mungkin berulang kali memberi tahu Si Kecil untuk mengikuti instruksi dari Moms.

Bukannya mengikuti instruksi yang diberikan, bisa jadi Si Kecil malah melakukan hal lain.

Sebab, anak-anak cenderung meniru yang dilihat, daripada instruksi yang didengar.

Baca Juga: Hadiahi Gempita Tas Mahal untuk Ulang Tahun ke-5, Rafathar Jadi Rebutan Ibu-ibu Online, 'Aa Raffatar Besok Nikah Sama Anak Tante Yaa'

Anak-anak meniru perilaku Moms dan Dads

Tanpa menyadari bahwa Si Kecil dapat belajar dari mengamati perilaku Moms, Moms mungkin menjadi model perilaku buruk yang tidak disengaja dan kontraproduktif bagi mereka.

Kebiasaan buruk, pilihan gaya hidup yang berbahaya, atau masalah kesehatan mental dapat berdampak negatif pada anak-anak Moms.

Sebagai orangtua, kita sering buta dengan kebiasaan buruk kita sendiri, dan Moms mungkin ingin duduk bersama pasangan untuk membicarakan berbagai hal.

Baca Juga: Mengucek Mata Saat Kelilipan Berisiko Bagi Kesehatan, Lakukan Ini Agar Tetap Aman Saat Mata Terasa Tidak Nyaman

Ingatlah untuk mendekati ini secara positif dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengubah kebiasaan buruk, tanpa harus mencari kesalahan.

Dr Andrew Mohanraj, seorang Konsultan Psikiater mengatakan beberapa perilaku ini mungkin Moms dan Dads tidak sadari bahwa perilaku yang dilakukan akan ditiru oleh Si Kecil.

1. Berbohong

Ada berbagai alasan mengapa orang dewasa atau anak-anak berbohong.

Itu mungkin disebabkan mereka ingin keluar dari masalah, mendapatkan sesuatu, melindungi atau mengesankan seseorang, atau banyak alasan lainnya.

Baca Juga: Anak Soraya Haque Unggah Kebersamaan Bersama Ayahnya, Intip Momen Manisnya!

Moms dan Dads mungkin membohongi Si Kecil agar Ia berperilaku yang sesuai dengan keinginan Moms dan Dads, atau bisa juga untuk melindungi perasaan Si Kecil.

Namun, secara tidak sengaja Moms dan Dads mengajarkan kepada Si Kecil bahwa berbohong adalah hal yang normal untuk dilakukan jika Moms dan Dads terus melakukannya.

Si Kecil memiliki kapasitas untuk mengetahui bahwa Moms dan Dads berbohong ketika Ia mengetahui bahwa faktanya berbeda dari apa yang Moms dan Dads katakan kepadanya.

Baca Juga: Tak Hanya Diskakmat, Ningsih Tinampi Juga Kena Semprot MUI Usai Ngaku Bisa Panggil Nabi: 'Melanggar Perkara yang Gaib'

Bahkan kebohongan putih alias kebohongan yang bertujuan baik, tidak berbahaya, dapat memberikan contoh bahwa kebohongan baik-baik saja.

Oleh karena itu, penting untuk mengajari Si Kecil perbedaan antara berbohong dan bersikap sopan.

2. Mengutuk

Mengutuk berarti mengatai, mengucapkan kata kasar, menyumpah, dan kata lain yang seharusnya tidak diucapkan, terutama saat berada di dekat Si Kecil.

Meskipun Moms mungkin tidak mengutuk Si Kecil, tetapi ada saat-saat ketika Moms merasa perlu untuk marah dan mengutuk, misalnya jika seseorang bersikap kasar kepada Moms.

Baca Juga: Terbaring Lemah di Rumah Sakit Sampai Sempat Kritis, Anak Soraya Haque Benarkan Sang Ayah Alami Serangan Jantung

Ini juga bisa menjadi kebiasaan yang tidak disengaja, ketika Moms secara otomatis mengucapkan kata-kata kutukan setiap kali Moms terkejut, misalnya ketika mendengar suara keras.

Tidak peduli konteksnya, Si Kecil sangat mudah dipengaruhi untuk mengutuk kata-kata bahkan jika Ia tidak tahu artinya.

Si Kecil mungkin berpikir itu adalah kata yang keren, atau mencoba menarik perhatian Moms dengan menggunakannya, dan seiring bertambahnya usia, Ia akan mempelajari artinya.

Baca Juga: Blak-blakan, Kiwil Ungkap Alasan Dirinya Kepincut dan Nekat Nikahi Meggy Wulandari Jadi Istri Kedua

Moms dan Dads perlu menghentikan perilaku ini jika tidak ingin Si Kecil melakukannya.

Bisa dengan mengurangi sedikit demi sedikit, sehingga perilaku buruk tersebut hilang dengan sendirinya.

Selain itu, tunjukan pada Si Kecil perilaku yang baik dan ajak Ia untuk melakukannya.