Tak Perlu Pakai Emosi, Begini Cara Tepat Hentikan dan Mencegah Si Kecil Mengamuk

By Nur Marufah Saniati, Senin, 20 Januari 2020 | 18:50 WIB
Mengatasi amarah Si Kecil (Pixabay)

Nakita.id - Moms dan Dads mungkin pernah meluapkan emosi kemarahan dengan mengamuk seperti membanting atau bahkan memecahkan barang.

Tak jarang, Si Kecil juga bisa mengamuk sama seperti yang Moms dan Dads lakukan.

Si Kecil bisa mengamuk saat Ia sedang frustrasi dengan situasi yang dihadapinya.

Moms dan Dads mungkin akan merasa pusing, kesal hingga frustasi jika Si Kecil terus-menerus mengamuk.

Baca Juga: Si Kecil Sering Mengamuk? Begini Cara Agar Anak Tak Suka Marah-marah

Menurut Prof.Dr. M. Swamenathan, seorang Konsultan Psikiater,  Moms dan Dads tidak perlu khawatir karena Si Kecil mengamuk untuk meluapkan kemarahannya, dan marah itu normal.

Ini umum terjadi pada anak-anak  berusia 18-36 bulan, tetapi biasanya menurun ketika ia mencapai usia empat tahun.

Pada dasarnya, Si Kecil yang masih balita penasaran dan tertarik pada hampir semua yang dilihat, dengar, rasakan, dan sentuh.

Baca Juga: Sempat Alami Masa Kritis karena Serangan Jantung dan Infeksi Paru-paru, Bagaimana Kabar Suami Soraya Haque Sekarang?

Namun, ketika Si Kecil dibatasi untuk menjelajahi lingkungannya, kemungkinan Ia akan marah dan mengamuk.

Selain itu, Si Kecil sering tidak mampu mengkomunikasikan keinginannya secara efektif karena kemampuan bahasa yang terbatas.

Jadi, ketika seorang balita gagal mengomunikasikan keinginannya kepada Moms, misalnya “aku lapar” Ia bisa menjadi murung.

Baca Juga: Zaskia Adya Mecca Beri Tugas Rumah Tangga Sederhana untuk Anak Laki-lakinya, Berikut Sederet Manfaat Berikan Tugas Rumah Tangga pada Anak

Cara Menghentikannya

Moms dan Dads bisa mencoba cara ini untuk menghentikan amarah Si Kecil.

- Mengalihkan perhatiannya

Bawa Si Kecil ke lingkungan yang berbeda atau tawarkan pengganti.

- Buat Si Kecil tertawa

Wajah konyol atau suara lucu bisa membuatnya melupakan alasan mengapa Ia mengamuk.

- Bersikap normal

Berpura-pura tidak melihatnya mengamuk, tetapi tetap awasi Si Kecil.

Baca Juga: Mulai Biji hingga Daging Buah Punya Banyak Manfaat, Ibu Hamil Boleh Makan Pepaya Muda?

Si Kecil menangis dan mengamuk untuk mendapatkan perhatian, jadi ketika Ia tidak menerima, akhirnya Ia akan menyerah dan berhenti.

- Tinggalkan Si Kecil

Jika semuanya gagal, berpalinglah dari Si Kecil.

Ketika Moms dan Dads tidak bereaksi, mungkin Si Kecil akan menyerah.

Namun, pastikan Si Kecil berada dalam jangkauan Moms dan Dads.

Mencegah Si Kecil marah sampai mengamuk

- Hindari pemicu

Catat hal-hal atau tempat yang memicu kemarahan Si Kecil dan cobalah untuk menghindari tempat-tempat itu.

Baca Juga: Baru Saja Tiba di Rusia untuk Liburan, Titi Kamal Malah Tidak Senang, Kenapa?

- Amati kebutuhannya

Jangan keluar saat dia lapar atau lelah.

Bawakan camilan untuk Si Kecil makan saat Ia lapar sebelum jadwal makan tiba.

- Berikan opsi

Daripada Moms membuat keputusan, biarkan Si Kecil mengambil alih sesekali.

Misalnya, tanyakan padanya apakah Ia lebih suka pisang atau apel.

Baca Juga: Sekarang 'Buang' Uang untuk Perawatan Wajah Demi Titel Babang Tamvan, Siapa Sangka Andika Mahesa Dulu Pernah Jualan Es Cendol untuk Sewa Studio, Ini Kisahnya!

Partisipasinya dapat mengurangi risiko dia membuat ulah.

- Puji Si Kecil

Jika dia berperilaku baik, beri tahu dan puji Ia.

Ketika dia merasa kurang baik, amarah cenderung terjadi.

Semua orang bisa menggunakan pujian, termasuk Moms dan Dads.

Baca Juga: Usai Makan Bareng Sang Ayah dan Kakak, Kini Sherina Munaf dan Baskara Mahendra Kepergok Lagi Berduaan, Sudah Go Public?

Moms dan Dads harus menjaga diri sendiri karena amarah bisa membuat stres.

Setelah Moms dan Dads mengembangkan strategi untuk mengurangi amarah, patuhi dan lakukan itu.

Konsistensi membantu Si Kecil berperilaku lebih baik di masa depan.

Jangan terburu-buru untuk perubahan.

Butuh waktu bagi Si Kecil untuk mengubah perilakunya.