Bagaimana Sejarah Harbolnas? Ternyata Ini Pelopornya di Indonesia.

By Maharani Kusuma Daruwati, Selasa, 12 Desember 2017 | 14:04 WIB
HARBOLNAS 2017 ()

Mengapa disebut Black Friday, karena pada hari tersebut neraca pembukuan mereka berubah dari merah (rugi) menjadi hitam (untung).

Ketika para retailer beroperasi pada bulan Januari – November, kebanyakan mencatat kerugian/negatif dikiaskan tinta merah, kemudian mendapat banyak profit dari penjualan besar ketika menjelang natal dan libur Thankgiving day (Black Friday).

Dalam praktik akuntansi dan keuangan, hal tersebut juga berdampak positif dalam pembuatan laporan tahunan atau annual report, Moms.

Kampanye Hari Belanja Online Nasional ini ditujukan untuk mengedukasi masyarakat tentang kemudahan belanja online aman dan nyaman yang bisa dilakukan kapan saja.

Tidak hanya itu saja Moms, kampanye yang digelar selama 24 jam ini juga memiliki misi untuk memajukan industri e-commerce di Indonesia.

Karena Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan pengguna internet cukup tinggi yang saat ini sudah mencapai 63 juta pengguna.

Di Indonesia, acara seperti Cyber Monday atau Black Friday baru melaksanakan debutnya pada tanggal 12 Desember 2012.

Dengan tajuk cantik promo 12.12.12, perayaan ajakan untuk berbelanja online yang dipelopori oleh LAZADA dengan cara memberikan promo spesial dan diskon besar.

Baca juga: Hasilkan Foto Natal yang Instagramable, Praktikkan Tips Ini!

LAZADA tidak sendirian, beberapa pemain eCommerce Indonesia seperti ZALORA BerryBenka, PinkEmma, Bilna, Traveloka, Luxola, Persebaya Store, dan beberapa eCommerce lain juga turut bergabung memeriahkan perayaan hari belanja online tersebut.

Para pelaku eCommerce bersatu memiliki satu tujuan yang sama yaitu memajukan industri eCommerce dan memenuhi kebutuhan masyarakat dalam berbelanja online melalui perayaan tersebut.

Hari belanja online nasional juga didukung oleh media besar seperti Detik, Tempo, Kompas dan Yahoo.