Nakita.id – Belakangan ini, pakar telematika Roy Suryo tengah ramai menjadi perbincangan publik.
Seperti diketahui, Roy Suryo telah melaporkan petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana ke pihak kepolisian atas tuduhan telah menyebarkan berita bohong.
Roy Suryo menuding Rangga telah mengubah informasi di laman Wikipedia soal awal berdirinya PBB dan NATO.
Seolah muak dengan segala kelakuan Rangga, Roy Suryo pun tak segan membongkar borok demi borok sang petinggi Sunda Empire.
Meski ada yang mendukung, ada pula warganet yang lantas mempertanyakan kepentingan Roy Suryo.
Tak ingin menjadi simpang siur, pria berusia 51 tahun ini pun mengungkap alasannya begitu gencar melemparkan serangan untuk Rangga Sasana.
Hal tersebut disampaikannya dalam kanal YouTube Deddy Corbuzier, Selasa (28/1/2020) lalu.
Dalam video tersebut, Roy Suryo blak-blakan mengatakan dirinya tak mempermasalahkan jika Rangga memiliki kepercayaan yang berbeda.
Namun, yang menjadi masalah adalah ketika Rangga mulai mengajak orang lain untuk ikut dalam pengaruhnya.
“Maksud saya juga gini, andai kata orang ini (Rangga Sasana), katakanlah aneh untuk diri sendiri, bagi kita lucu-lucuan nggak apa-apa, kita bisa tertawa tepuk tangan.
Begitu anehnya dia itu sudah mengajak orang lain, mempengaruhi orang lain, sampai kita itu dianggep salah oleh orang lain, itu yang tidak pas,” ungkap Roy Suryo.
Roy Suryo pun menyebutkan jika dirinya sudah sejak lama ingin melaporkan Rangga Sasana.
Sayangnya, pada awalnya, Roy Suryo tidak memiliki dasar hukum yang jelas untuk mempermasalahkan Rangga.
“Nah itu alasannya juga. Ini orang kok nggak ada yang lapor sih ya. Aku tidak punya legal standing dari Sunda, nggak punya. Saya bukan orang Sunda Empire, bukan orang Bandung yang disebut-sebut itu. Kalau saya ngelaporin itu, salah kan?” ujar Roy Suryo.
Untungnya, beberapa waktu kemudian, Roy menemukan celah untuk melaporkan Rangga pada pihak berwajib.
Baca Juga: Sudah Tersebar Luas, Selain di Bandung, Sunda Empire Ternyata Ada di Aceh
“Tapi, karena di acara ILC itu, aku konsultasi dengan kepolisian, diarahin bisa ke pencemaran nama baik, kemudian dia nyebut institusi Pakualaman, salah satu keraton resmi yang ada.
Nah, dia nyebut Pakualaman itu dibentukan oleh Belanda, kemudian itu dari Solo. Nah itu pun sudah salah,” sambungnya.
“Jadi lu bisa (melaporkan)?” tanya Deddy Corbuzier.
“Bisa,” jawab Roy singkat.