Sudah Lari Sejauh 21 Km, Siswi SD Ini Curhat Sambil Menangis Karena Merasa Dibohongi Saat Juarai Perlombaan : 'Kalau Saya Tahu Tidak Ada Hadiahnya, Saya Tidak Akan Ikut'

By Safira Dita, Kamis, 30 Januari 2020 | 15:30 WIB
Siswi SD curhat sambil menangis karena merasa dibohongi saat juarai lomba lari (Freepik)

Nakita.id - Siswi SD curhat sambil menangis karena merasa dibohongi saat juarai perlombaan lari.

Hal tersebut lantaran sang siswi SD merasa dibohongi setelah sudah lari sejauh 21 km namun tidak mendapat hadiah.

Terlebih, siswi SD tersebut sudah menjuarai perlombaan tersebut namun tidak tahu jika lomba tersebut tidak memberikan hadiah.

Baca Juga: Panduan Perkembangan Anak 9 Tahun yang Normal Terjadi, Injak Masa Remaja Begini Pentingnya Edukasi Seks Pada Buah Hati

Dilansir dari Kompas.com, sosok siswi SD tersebut bernama Asmarani Dongku, siswa kelas VI SD dari Desa Pandiri, Kecamatan Lage, Kabupaten Poso.

Asmarani Dongku mengatakan tahu tidak ada hadiah dalam lomba lari 21 km setelah sampai di garis finis.

Lomba lari 21 kilometer itu diikuti 40 peserta. Lari itu start dari kantor Bupati Poso dan finish di Desa Toyado, Kecamatan Lage.

Baca Juga: Santer Kabar Punya Hubungan dengan Juria Hartmans, Gading Marten Yakinkan Roy Marten Saat Ditanya Soal Pacarnya: 'Cantik Pasti!'

Asmarani merupakan bocah SD juara I lomba lari 21 kilometer yang digelar Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Sulawesi Tengah.

Acara lomba lari tersebut merupakan syukuran pekerjaan peningkatan jalan Kelurahan Lawanga-Toyado, 25 Januari 2020.

Bocah ini menyampaikan, jika tahu tak ada hadiah, Asmarani mengaku tidak akan mengikuti lomba tersebut.

 

Baca Juga: BERITA POPULER: Peranggai Petinggi Sunda Empire Dibongkar Tetangga Usai Ancam Akan Lengserkan Presiden Hingga Deddy Corbuzier Minta Bantuan Roy Suryo Urus Ancaman Dari Rangga Sasana

"Saya menangis, capek dan tidak ada hadiahnya. Nanti di finis baru dibilang tidak ada hadiahnya. Kalau saya tahu tidak ada hadiahnya, saya tidak akan ikut, Pak," kata Asmarani, di Poso, Selasa (28/1/2020), seperti dikutip Kompas.

Asmarani merupakan keluarga pelari yang hidup sederhana. Ia tertarik ikut lomba tersebut karena ajakan tetangganya.

Bocah ini cukup sering mengikuti lomba lari hingga mendapat uang tunai mulai dari 1 juta hingga Rp 3 juta untuk juara I.

Menanggapi hal tersebut, Dinas PU Sulteng Saifullah Djafar mengatakan, lomba lari itu tidak memiliki hadiah.

Sebab, acara itu bukan lomba lari, melainkan hanya acara syukuran atas selesainya pekerjaan peningkatan jalan Kelurahan Lawanga-Toyado.

Walaupun tidak mendapat hadiah berupa uang, namun acara tersebut memberikan medali untuk pemenang.

"Kemungkinan anak itu mendaftar tanpa diberikan informasi bahwa lomba itu tak ada hadiahnya, hanya medali," kata Saifullah.

Baca Juga: Ngaku Pernah Terjebak Toxic Relationship, Kesha Ratuliu Pukul Kepala Saat Tak Sengaja Sebut Nama Mantan yang Pernah Injak Leher dan Meludahinya: 'Sumpah Ini Pertama Kali Keceplosan!'