Suami BCL Meninggal Dunia karena Serangan Jantung, Awas Kebiasaan Begadang Bisa Jadi Pemicu Penyakit yang Renggut Nyawa Ashraf Sinclair

By Diah Puspita Ningrum, Selasa, 18 Februari 2020 | 19:15 WIB
Ashraf Sinclair meninggal dunia karena serangan jantung (Instagram/@ashrafsinclair)

Nakita.id - Suami dari artis cantik Bunga Citra Lestari atau BCL dikabarkan meninggal dunia.

Ashraf Sinclair tutup usia setelah mengalami serangan jantung pada Selasa (18/2/2020) pukul 04.50 WIB.

Pria blasteran Inggris dan Malaysia ini meninggalkan satu orang istri dan seorang anak laki-laki.

Ashraf meninggal dunia hanya selang enam bulan setelah ulang tahunnya yang ke-40 bulan September 2019 lalu.

Baca Juga: Suami BCL Meninggal Dunia, Berikut Faktor Pemicu Orang Sehat dan Bugar Seperti Ashraf Sinclair Bisa Kena Serangan Jantung

Rencananya, jenazah Ashraf akan disemayamkan di Sandiego Hills daerah Karawang, Jawa Barat.

Melansir dari kanal Youtube 'KH Infotainment', manajer BCL yang bernama Doddy menjadi perwakilan keluarga untuk menyampaikan kabar duka ini.

Meski meninggal dunia karena serangan jantung, Doddy menyebutkan kalau suami BCL itu tidak punya riwayat penyakit tersebut.

"Enggak ada (riwayat jantung), dia sehat banget. Dari kita dia paling sehat," ungkap Doddy.

Berkaca dari meninggalnya Ashraf Sinclair karena serangan jantung, rupanya kebiasaan begadang bisa menjadi pemicunya.

Seperti yang sudah diwartakan Nakita.id, tidur larut malam atau tidur kurang dari enam jam bisa memicu penyakit memantikan tersebut.

Studi menemukan, orang yang sering begadang berisiko lebih tinggi terkena penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Ashraf Sinclair Meninggal Dunia, Untaian Doa Manis Sang Ibunda di Momen Ulang Tahun Suami BCL Kembali Jadi Sorotan: 'Nikmati Usiamu Sebelum Berubah Angka'

Hal yang sama juga bisa dialami orang yang tidurnya kurang dari enam jam.

Dibandingkan dengan mereka yang memiliki cukup tidur yaitu antara tujuh dan delapan jam.

Penelitian menunjukkan bahwa kualitas tidur yang buruk kurang dari enam jam meningkatkan risiko aterosklerosis sebesar 27% dibandingkan dengan tujuh hingga delapan jam tidur.

Aterosklerosis mengacu pada penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam dan di dinding arteri di seluruh tubuh.

"Penyakit kardiovaskular adalah masalah global utama dan kami mencegah dan mengobatinya dengan menggunakan beberapa pendekatan, termasuk obat-obatan, aktivitas fisik dan diet," kata Jose M. Ordovas, peneliti di Centro National de Investigaciones Cardiovasculares Carlos III (CNIC) di Madrid.

Baca Juga: Potret Jenazah Ashraf Sinclair Tiba di Rumah Duka, BCL Dampingi Mendiang Suaminya dengan Mata Sembab

"Tetapi penelitian ini menekankan kita harus memasukkan tidur sebagai salah satu senjata yang kita gunakan untuk membasmi penyakit jantung dan faktor yang mendukung kita setiap hari," tukasnya.