Berat Badan Ibu Hamil yang Sehat Pengaruhi Berat Badan Janin Sehat, Benarkah?

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 28 Februari 2020 | 11:30 WIB
ilustrasu berat badan janin sehat (Freepik.com)

Selama pertambahan berat badannya normal dan tidak terlihat adanya kelainan, kita wajib bersyukur, karena kondisi ini menunjukkan pertumbuhan janin baik.

Bila kurang, bisa dikejar untuk mencapai berat badan (BB) ideal hingga waktu kelahiran tiba, asal jangan di atas 4.000 g karena sudah tergolong makrosomia (giant baby).

Tak hanya itu, berat badan jangan di bawah 2.500 g karena termasuk bayi dengan berat lahir rendah (BBLR).

Bayi yang lahir prematur (belum cukup bulan) biasanya mengalami BBLR.

Pada kehamilan kembar, berat badan janin yang satu bisa saja sangat rendah karena kalah bersaing dengan janin yang lainnya.

Baca Juga: Daftar Menu MPASI Bergizi Sebagai Makanan Agar Anak Cerdas, Penting untuk Moms

Berat badan janin yang terlalu rendah (di bawah 2.500 g) bisa disebabkan oleh gangguan atau penyakit yang diidap Moms seperti hipertensi, malaria kronik, preeklamsia, anemia.

Bisa juga karena asupan nutrisi Moms sangat kurang yang turut memengaruhi berat badan janin.

Hipertensi dalam kehamilan mengakibatkan aliran darah dari Moms ke plasenta berkurang, sehingga nutrisi untuk bayi juga dapat berkurang.

Sementara jika berat badan janin berlebih (di atas 4.000 g), biasanya disebabkan oleh asupan nutrisi yang berlebih dari Moms, kehamilan lewat waktu, atau bisa juga lantaran ibu mengalami diabetes dalam kehamilan.