Duh! 3 Mitos Kehamilan ini Masih Dipercaya, No 1 Paling Banyak

By Saeful Imam, Sabtu, 16 Desember 2017 | 18:07 WIB
3 Mitos kehamilan ini masih dipercaya ()

Menurut dr. Eva Kurniawati, M. Gizi, SpGK. dari RS Pelni, mitos itu tidak benar. “Ada, loh, panduan kenaikan berat badan untuk Ibu yang sedang mengandung.”

Baca juga : Selain Samsung, Hp Xiaomi Banyak Dipalsukan. Ini Cara Membedakannya

Tolok ukurnya adalah indeks massa tubuh Ibu sebelum hamil. Indeks massa tubuh diperoleh dengan cara membagi berat badan Ibu dalam kg dengan tinggi badan Ibu dalam satuan m2. (IMT = BB (kg) / TB kuadrat (m2) ). Berikut panduannya:

  1. Kalau IMT sebelum hamil <18,5 kg/m2 maka total kenaikan berat badan 12,71-18,16 kg dengan laju kenaikan berat badan rata-rata per minggu di trimester 2 dan 3 adalah sebesar 0,45 kg.
  2. Kalau IMT sebelum hamil 18,5 – 24,9 kg/m2 maka total kenaikan berat badan 11,35 – 15,89 kg dengan laju kenaikan berat badan rata-rata per minggu di trimester 2 dan 3 adalah sebesar 0,45 kg.
  3. Kalau IMT sebelum hamil 25-29,9 kg/m2 maka total kenaikan berat badan 6,81-11,35 kg dengan laju kenaikan berat badan rata-rata per minggu di trimester 2 dan 3 adalah sebesar 0,27 kg.
  4. Sedangkan untuk Ibu dengan IMT sebelum hamil >= 30 kg/m2 maka total kenaikan berat badan 4,99-9,08 kg dengan laju kenaikan berat badan rata-rata per minggu di trimester 2 dan 3 adalah sebesar 0,23 kg

Bagaimana cara memenuhi batasan kenaikan berat badan itu?

Dokter spesialis gizi klinis tersebut tetap menyarankan prinsip diet sehat seimbang. “Ibu harus cukup nutrisinya baik zat gizi makro (karbohidrat, protein dan lemak) maupun zat gizi mikro (vitamin dan mineral),” Eva menegaskan. 

Jadi makan untuk berdua kurang tepat ya Moms. 

Baca juga : Viral! Bayi ini Lahir Sambil Pegang Alat KB Milik Ibunya, Faktanya..

3. Mual Muntah Kerap Dianggap Gangguan dan Berdampak Negatif

Saat hamil, banyak Moms yang mengalami mual muntah.

Bahkan, sampai 75% ibu hamil mengalami mual atau muntah pada trimester pertama.

Namun, kebanyakan ibu sudah berusaha melakukan apa pun untuk menghindari mual selama berminggu-minggu, atau untuk mengakhiri muntah di pagi hari pada trimester pertama.

Padahal, mual muntah sebenarnya memiliki manfaat bagi janin di dalam rahim. 

Sebab, mual selama kehamilan disebabkan oleh kebutuhan embrio akan zat yodium.

Penelitian yang dilakukan profesor biologi Scott Forbes, yang diterbitkan dalam Jurnal Evolution and Human Behavior, menunjukkan bahwa kehamilan adalah cara bagi embrio untuk mendapatkan akses terhadap yodium yang diperlukan.

Untuk waktu yang lama, para ahli percaya mual kehamilan menjadi mekanisme perlindungan, untuk melindungi embrio yang tumbuh dari bahaya seperti racun atau bakteri.