Dilakukan Autopsi Pada Mayat Pasien Virus Corona, Ilmuwan Kaget Temukan Hal Ini dan Ungkap Organ Vital yang Alami Kerusakan Parah

By Diah Puspita Ningrum, Rabu, 4 Maret 2020 | 20:15 WIB
Ilustrasi virus corona (Pixabay.com/sphotoedit)

Juga ditemukan cedera pada hatinya yang kemungkinan disebabkan oleh virus Corona.

Ada kerusakan yang kurang substansial pada jaringan jantung, menunjukkan bahwa infeksi "mungkin tidak secara langsung merusak jantung."

Peneliti mengatakan, bahwa pengobatan anti-inflamasi yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tidak boleh secara rutin digunakan di luar uji klinis.

Wa Fu-sheng dan Zhao Jingmin dua rekan penulis itu tidak mampu menghadapi kometar lebih lanjut.

Tapi mereka mencatat dalam penelitian ini bahwa tidak ada patologi yang ditemukan, sebelum kasus virus Corona.

Wabah ini telah menyebabkan sekitar 74.000 orang terinfeksi dan lebih dari 2.000 orang meninggal, sementara yang disembuhkan sekitar 16.000 orang.

Baca Juga: Resmi Setahun Menikah, Kebohongan Syahrini Pada Reino Barack di Momen Anniversary Justru Dibongkar Sang Adik, Ada Apa?

Lebih dari 25 negara telah melaporkan infeksi virus Corona, dan memicu kekhawatiran bahwa wabah tersebut oleh WHO digolongkan sebagai darurat global.

Sebuah studi terpisah yang diterbitkan dalam The Lancet oleh para spesialis dari University of Edinburgh pada 7 Februari berpendapat bahwa, tentang penggunaan kortikosteroid.

Suatu kelas hormon steroid banyak digunakan selama wabah SARS dan MERS dan telah dicoba pada pasien virus Corona baru.

Studi pengamatan menyarankan penggunaannya untuk mengurangi peradangan dapat menyebabkan komplikasi termasuk diabetes, kematian jaringan tulang dan penundaan pengangkatan virus.