Peneliti Facebook Mengakui Media Sosial Bisa Memberi Dampak Buruk

By Fairiza Insani Zatika, Minggu, 17 Desember 2017 | 10:58 WIB
Facebook mengakui dampak buruk media sosial ()

Nakita.id – Facebook telah mengakui bahwa media sosial buruk untuk masyarakat.

Dalam sebuah press release bertajuk Hard Question, David Ginsberg, direktur penelitian didampingi Moira Burke, seorang ilmuwan riset di Facebook, mengakui dan mengomentari penelitian ilmiah yang menghubungkan media sosial dengan dampak negatifnya.

Melansir situs Independent, secara umum, ketika orang menghabiskan banyak waktu untuk mengonsumsi informasi di media sosial secara pasif, mereka akan merasa lebih buruk setelahnya.

Mengacu pada sebuah eksperimen yang dilakukan oleh University of Michigan, di mana siswa secara acak membaca Facebook selama 10 menit.

Hasilnya menyatakan bahwa para siswa memilki suasana hati yang buruk setelahnya, berbeda dengan siswa yang tidak membaca Facebook.

Baca juga: Fantastis! Harga Kacamata Nagita Bisa Buat Beli Motor

Studi lain dari UC San Diego dan Yale, menemukan hubungan antara mengklik link dan kesehatan mental yang buruk.

Meskipun penyebabnya tidak jelas, para periset berhipotesis bahwa membaca tentang orang lain secara online menyebabkan perbandingan sosial negatif.

Orang kerap kali menyanjung apa yang terlihat di media sosial.

Tak jarang pula internet justru menjauhkan orang untuk lebih terikat dengan lingkungan sosialnya secara pribadi.

Namun, Facebook juga berargumen tentang sisi lain yakni pro-sosial sebagai dampak baik adanya media sosial.

Hal ini terkait dengan orang-orang yang secara aktif berinteraksi dengan orang lain di media sosial.

Orang yang gemar berbagi pesan positif, mem-posting, dan berkomentar dengan teman dekat mereka cenderung mampu meningkatkan kesejahteraan.

Hal tersebut mengacu pada sebuah studi yang dilakukan oleh Robert Kraut di Carnegie Mellon University.

Baca juga: Perempuan yang Memiliki Saudara Perempuan Lebih Bahagia? Ini Penjelasannya

Studi tersebut mengklaim bahwa orang-orang yang mengirim dan menerima lebih banyak pesan, komentar, dan aktif di lini masa media sosial, cenderung mengalami perbaikan dorongan sosial, depresi dan kesepian.

Facebook pun mengembalikan manfaat dan dampak ini kepada para pengguna bahwa yang terpenting adalah bagaimana masyarakat menggunakan media sosialnya secara bijak.

Ginsberg dan Burke terus berusaha agar Facebook mampu berperan aktif dalam interaksi sosial yang lebih bermakna.

Facebook menjadi sebuah wadah bagi banyak orang untuk berkumpul ketika saling membutuhkan bantuan, penggalangan dana serta menolong korban bencana.

Hingga saat ini, Facebook terus mengoptimalkan dirinya agar menjadi media sosial yang baik.

Beberapa perubahan dilakukan agar Facebook semakin berkualitas, salah satunya dengan menyaring News Feed yang mengandung berita palsu dan clickbait. (*)

(Fairiza Insani Zatika/nakita.id)