Jangan Dimarahi, Begini Cara Bijak Mengatasi Perilaku Negatif Anak

By Fadhila Afifah, Jumat, 20 April 2018 | 08:05 WIB
Perilaku negatif anak yang sering terjadi (iStock)

3. Berperilaku agresif dan kasar

Tidak apa-apa bagi anak-anak untuk marah.

Tetapi jika kemarahan itu disertai dengan kekerasan atau berubah menjadi perilaku agresif itu adalah masalah.

Gangguan mood, psikosis, gangguan perilaku, trauma, impulsif atau frustrasi dapat menyebabkan agresi pada anak-anak.

Kadang-kadang, Si Kecil mungkin menggunakan kekerasan untuk membela diri.

Agresi juga bisa menjadi perilaku yang dipelajari.

Bagaimana lingkungan di rumah? Apakah anak belajar menjadi kasar, di sekolah?

Jika Si Kecil cenderung bereaksi terhadap respons negatif dengan memukul, menggigit atau menendang, inilah yang harus kita lakukan.

- Si Kecil memandang kita untuk belajar mengendalikan perasaan dan emosi mereka. Jadi daripada ikut naik pitam, turunkan nada suara Moms dan beri tahu mereka untuk tenang.

- Cerminkan perasaan mereka, berempati, tetapi jelaskan bahwa memukul atau menendang atau menggigit tidak diperbolehkan.

BACA JUGA: [VIDEO] Nakita Essentials - Fitur Go-Life yang friendly untuk ibu rumah tangga

Moms bisa mengatakan sesuatu seperti, “Mama tahu kamu marah. Tapi kamu tidak boleh menggigit, memukul, atau menendang. Jangan memukul! "

- Katakan pada mereka apa akibatnya jika mereka berubah menjadi kasar. Jika kita berurusan dengan anak yang lebih muda, beri tahu mereka apa yang bisa mereka lakukan.

- Beri mereka alternatif. Misalnya, ajarkan mereka untuk menggunakan kata-kata dan frasa seperti "Aku marah," atau "Aku tidak menyukainya," atau "Aku tidak senang tentang itu" ketika mereka marah, alih-alih menggunakan kekerasan fisik.

- Yang terpenting, jadilah teladan yang baik dan hindari memberi mereka hukuman fisik.