Banyak Dokter Gugur Saat Tangani Pasien Virus Corona, Dokter Paru Bongkar Alasannya, Ternyata Vitamin Saja Tak Cukup

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Rabu, 25 Maret 2020 | 11:05 WIB
Dokter Bambang Sutrisna dan ayahnya (Instagram Nonz nonz)

Nakita.id - 7 garda terdepan penanganan Covid-19 dinyatakan meninggal dunia.

6 di antaranya merupakan dokter, dan 1 merupakan perawat.

Semakin bertambahnya jumlah pasien meninggal akibat virus corona ini tentu sangat mengkhawatirkan dan membuat publik makin resah.

 

Meski begitu, kini pemerintah mencanangkan physical distancing demi memutus mata rantai penyebaran virus corona.

Baca Juga: Sempat Viral karena Sibuk Tangani Pasien Covid-19 di Usia 80 Tahun, dr Handoko Ungkap Rahasia Sembuh dari Corona, 'Jarak 1 Meter Tidak Menjamin'

Namun yang jadi pertanyaan publik, mengapa justru banyak anggota medis yang gugur?

Petugas medis juga terinfeksi virus Corona atau covid-19, Dokter Spesialis Paru ungkap penyebab, salah satunya berjemur.

Menjaga daya tahan tubuh sangat penting demi terhindar dari virus Corona atau covid-19.

Selain itu, ditunjang pula dengan pemakaian masker dan hand sanitizer agar mencegah virus Corona menyerang.

Namun ternyata ada yang lebih penting dari masker, cuci tangan dan hand sanitizer, yakni membangun pertahanan dari dalam.

Dua cara pertahanan dari dalam itu adalah membangun sistem kekebalan tubuh dengan berjemur dan menambah porsi tidur yang berkualitas serta konsumsi vitamin C dan Vitamin E untuk memperkuat daya tahan tubuh.

Baca Juga: Merasa Demam dan Sakit Tenggorokan Usai Baca Berita Corona? Bisa Jadi Ini yang Dialami

Begitulah. Alam menyediakan obat berlimpah ruah menghadapi ancaman pandemik virus Corona atau covid-19.

Dr Vinci Edy Wibowo SpP menyebut pemakaian masker dan cuci tangan sebaiknya disempurnakan dengan berjemur, tidur yang cukup dan asupan vitamin.

Pencegahan terbaik menurutnya dapat dilakukan dengan berjemur di bawah terik matahari.

Hal tersebut disampaikan Doktor Vinci dalam video yang tersebar di media sosial.

Doktor spesialis paru itu mengimbau kepada masyarakat dapat menyempatkan diri untuk berjemur.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Murka Ada Pasien PDP Virus Corona Tak Dilayani, Juru Bicara Covid Membenarkan, 'Selamat Datang di Indonesia'

Sebab pemakaian masker dan cuci tangan tidak sepenuhnya bisa menjamin pencegahan virus Corona.

Dalam video tersebut, dijelaskan berjemur dapat dilakukan di bawah matahari terik, atau bahkan ketika langit mendung.

Waktu Berjemur yang Tepat

Berjemur dianjurkan dengan durasi minimal 30 menit dan maksimal 60 menit mulai dari pukul 08.00-11.00 WIB atau pukul 14.00-16.00 WIB.

Berjemur harus mengenai kulit langsung atau sebanyak mungkin terkena kulit.

Berjemur pun dapat dilakukan oleh perempuan berhijab.

Dijelaskan, berjemur bagi perempuan berhijab dapat dilakukan dengan menggulung lengan baju.

Baca Juga: Dokter Paru Usia 80 Tahun Rela Mati Demi Selamatkan Nyawa Pasien Virus Corona kini Tergolek di ICU, dokterhandokogunawan Jadi Trending Topic

"Minimal lengan bawah bagi yang berhijab," tulis Doktor Vinci.

Berjemur katanya merupakan salah satu pemberian Tuhan yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah virus Corona.

Orang yang jarang terkena matahari dijelaskan lebih mudah sakit, mulai dari batuk, pilek apalagi virus Corona.

Selain berjemur, dijelaskannya juga dianjurkan agar masyarakat mendapatkan tidur yang cukup.

"Durasi tidur yang baik berkisar antara 6-8 jam sehari," tambahnya.

Manfaat Berjemur

Baca Juga: Selama Ini Keliru, Berjemur Ternyata Tak Miliki Efek Mematikan Virus Corona, Begini Penjelasan Ahli

Doktor Vinci menjelaskan manfaat berjemur dalam menjaga daya tahan tubuh agar terhindar dari virus Corona.

"Saya Doktor Vinci spesialis paru, mengingatkan kepada seluruh masyarakat untuk selalu berjemur."

"Sekarang sudah wajib, kita wajib berjemur untuk melawan virus Corona," jelas Doktor Vinci.

"Karena saat ini virus itu sudah menyebar ke mana-mana, terutama di kalangan tenaga kesehatan," tambahnya.

Sebab menurutnya, apabila kurang berjemur, Doktor Vinci menyebutkan daya tahan tubuh seseorang akan sangat lemah.

Terlebih jika seseorang kurang tidur.

Baca Juga: WHO Ungkap Virus Corona Mulai Menyebar Melalui Udara, Ahli Benarkan dengan Penelitian

"Apabila anda kurang berjemur, maka daya tahan tubuh anda akan sangat lemah sekali.

Kenapa banyak tenaga kesehatan yang sakit?," tanya Doktor Vinci.

"Karena salah satunya kurang matahari dan yang kedua karena kurang tidur.

Kalau sudah kurang matahari, juga jangan sampai kurang tidur," tegasnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Corona Merebak, Mengapa Makin Banyak Dokter Jadi Korban Meninggal? Pakar Ini Bongkar Penyebabnya