Jangan 'Parno' Saat Lihat Orang Bersin di Sekitar Kita, Yuk Ketahui Mengapa Itu Bukan Gejala Virus Corona

By Cecilia Ardisty, Senin, 30 Maret 2020 | 12:00 WIB
Ilustrasi bersin (freepik)

Nakita.id - Ketika Moms melihat orang bersin-bersin membuat parno (paranoid) bahwa itu virus corona?

Sebelum parno duluan, Moms harus tahu kalau bersin bukanlah gejala umum Covid-19.

Gejala umum Covid-19 adalah demam dan batuk kering disertai kelelahan, mual, sakit badan, napas pendek hingga malasah saluran pencernaan.

Baca Juga: Kabar Baik! Prediksi Dua Pesohor Ini Selaras Sebut Virus Corona Tidak Akan Bertahan Lama di Indonesia

Melansir dari Business Insider melalui berbagai organisasi kesehatan resmi, gejala bersin lebih umum terjadi pada orang yang menderita flu biasa dan alergi.

Kemudian, gejala hidung berair juga terjadi pada penderita flu biasa dan alergi, ini jarang terjadi pada penderita Covid-19.

Bagi beberapa orang, perubahan cuaca bisa memicu reaksi alergi dan gejala alergi musiman antara lain bersin, hidung tersumbat, dan mata gatal.

Baca Juga: Viral Abu Vulkanik Mirip Semar yang Disebut Pembawa Kabar Baik Soal Virus Corona, Paranormal Kondang Ini Angkat Bicara, Pertanda Apa?

Subinoy Das, kepala petugas medis di Tivic Health, mengatakan flu biasa jarang menyebabkan sesak napas setelah demam berkembang.

"Influenza meniru COVID-19 dengan sangat erat, tetapi sesak napas biasanya tidak separah COVID-19," kata Das.

COVID-19 ditandai sesak napas sering terjadi 5 sampai 10 hari setelah tanda pertama demam, tambah Das.

Baca Juga: Bak Angin Segar di Tengah Meningkatnya Wabah Virus Corona, WHO Umumkan Penemuan Obat Terbaru Untuk Menangani COVID-19 dan Akan Diuji Coba di Malaysia, Apa?

"Dalam sebuah laporan dari China lebih dari 1.000 pasien, hidung tersumbat hanya terlihat pada satu dari setiap 20 pasien," Dr. Kristine S. Arthur, ahli penyakit dalam di MemorialCare Medical Group di Laguna Woods, California.

Alergi, di sisi lain, biasanya muncul dengan gejala ada-tidak selama berminggu-minggu, berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun, kata Dr. David M. Cutler, dokter keluarga di Pusat Kesehatan Saint John di Santa Monica, California.

"Alergi seharusnya tidak menyebabkan demam atau sakit tubuh," kata Arthur.

"Secara umum, tidak ada batuk kecuali kita memiliki banyak drainase hidung." tambah Arthur.

Alergi juga dapat menyebabkan mengi (napas berbunyi), tambahnya, terutama pada penderita asma.

"Gejala alergi cenderung bervariasi dengan lingkungan: memburuk dengan paparan debu, serbuk sari, atau bulu binatang, sedangkan gejala dingin cenderung bertahan terlepas dari waktu, cuaca, lokasi, atau faktor lingkungan lainnya," kata Cutler.

Baca Juga: Ipar Zaskia Adya Mecca Tiba-tiba Bagikan Kabar Berurai Air Mata di Tengah Pandemi Virus Corona, Yuda: 'Hancur Banget Hati Gue...'

Juga, seperti halnya COVID-19, "Pilek lebih cenderung memiliki gejala umum seperti demam, sakit kepala, dan nyeri tubuh, sedangkan alergi biasanya hanya memengaruhi saluran pernapasan," kata Cutler.

“Gejala alergi cenderung membaik dengan antihistamin dan obat khusus alergi lainnya. Pilek lebih cenderung merespons dekongestan, asetaminofen, cairan, dan istirahat." tutupnya.