Nakita.id- Bayi stres penyebabnya tidak tunggal, juga tidak melulu karena salah ibu. Justru ibu yang berada di rumah melulu bisa membuat bayi stres.
Menurut Dra. Mayke S. Tedjasaputa, M.Si, dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, bayi yang ditinggal orang tuanya bisa mengalami stres karena kehilangan rasa aman. Bedanya, bayi-bayi yang selalu ditunggui dan diberi perlindungan berlebihan jadi gampang stres karena rentan terhadap perubahan.
Bayi-bayi seperti ini akan tumbuh menjadi anak yang pencemas, kurang pergaulan, kurang percaya diri dan sebagainya. Meski begitu, mengingat faktor usia, kondisi tersebut masih sangat mungkin diperbaiki.
Dengan dilatih menghadapi berbagai situasi, anak jadi tidak mudah stres.
Happy Salma Unggah Video Kinan Ikut Acara Adat. Netizen malah Salah Fokus ke Tasnya Kinan
Adapun penyebablain bayi bisa menjasi stres adalah:
- Sakit
Bayi yang sedang sakit mungkin saja mengalami stres. Itu terjadi karena ada sesuatu yang dirasakan tidak nyaman oleh tubuhnya.
: Dengan mengoptimalkan daya tahan tubuhnya. Kalau tubuh si kecil sehat tentu penyakit tidak gampang menyerang dan sekaligus menghindarkannya dari stres yang mungkin saja timbul.
Itulah mengapa ASI yang mengandung zat kekebalan tubuh alami bagi bayi amat dianjurkan.
: Langkah pertama yang bisa dilakukan adalah memberikan pengobatan secara medis dengan membawanya ke dokter. Saat rewel orang tua bisa memeluknya dan menenangkannya.
Selain itu, untuk menghiburnya orang tua bisa mengajaknya bermain sesuai dengan kondisi fisik bayi saat itu.
- Perubahan dari luar
Salah satu contoh perubahan dari luar yang dapat mengganggu fisik bayi adalah perubahan cuaca yang sangat drastis.
Misalnya terlalu panas, terlalu dingin, atau sangat panas di siang hari tapi teramat dingin di malam hari.
Kondisi tak menentu seperti ini bisa menjadi penyebab stres pada bayi.
: Kalau kondisi tersebut dirasa mengganggu bayinya, orang tua bisa mengantisipasi dengan menyediakan perlengkapan yang diperlukan, seperti jaket, selimut, AC, kipas angin, dan sebagainya.
: Saat kondisinya terlalu dingin, orang tua bisa memberikan selimut tambahan.
Kalau terlalu gerah bisa memasang kipas angin atau AC. Intinya segera atasi ketidaknyamanan tersebut sebelum berujung menjadi stres.
Baca juga: Nyeri Haid Hilang Setelah Melahirkan. Mitos atau Fakta? Ini Jawabannya
- Perawatan tidak nyaman
Perawatan tidak nyaman mungkin saja didapat si kecil karena pergantian pengasuh. Misalnya, sebelum ini si bayi dirawat sendiri oleh ibu dan neneknya, kemudian karena dirasa sudah "pintar", posisi nenek digantikan babysitter.
Biasanya ia disuapi neneknya dengan penuh kasih sayang, tapi kini digantikan oleh seseorang yang mungkin sekadar ingin tugasnya segera selesai.
Perlakukan seperti itu pun bisa menyebabkan bayi stres.
: Bayi tidak mungkin mengeluhkan keadaan tersebut. Jadi, tugas orang tua untuk memastikan apakah si kecil mendapatkan perawatan yang baik dan nyaman atau tidak.
: Kalau memang faktor penyebabnya adalah perawatan pengasuh yang memang tidak nyaman, tidak ada jalan lain kecuali mengganti pengaushnyanya.
Tugas orang tua untuk mengembalikan rasa nyaman yang pernah didapat sebelumnya.
- Perubahan tidak terduga
Ibu kembali bekerja bayi bisa stres. Intinya situasi yang membuat bayi merasa "kehilangan" akan membuatnya stres.
: Kalau memang diniatkan nantinya ibu kembali bekerja, ada baiknya persiapan dilakukan sedini mungkin. Siapa yang nanti akan mengasuhnya, bagaimana jadwal hariannya, dan sebagainya bisa didiskusikan dan dikenalkan jauh-jauh hari.
: Kalau memang bayi jadi stres karena adanya perubahan situasi yang tidak diduganya, sebaiknya orang tua memastikannya tetap memberi rasa aman dengan memilih pengasuh yang sudah dikenal dan bisa diandalkan. Atau meninggalkannya bersama keluarga yang relasinya sudah dikenal baik oleh si bayi, seperti nenek-kakek, om-tante dan lainnya.
- Ditelantarkan
Bayi yang sering ditinggal sendiri di kamar itu dinilai sudah mentelantarkan, dan bisa menjadi penyebab stres bayi.
: Sebaiknya hindari kondisi tersebut. Walaupun hanya sebentar, sebaiknya jangan tinggalkan bayi sendirian, sebab bukan tak mungkin pengalaman buruk tersebut sangat mengganggunya.
: Orang tua harus meyakinkan si bayi dari waktu ke waktu bahwa ada seseorang yang dapat memberinya rasa aman.
Denganada orang yang selalu dapat membantu, entah dengan sekadar memeluk dan menenangkannya setiap kali ia butuh.
Baca juga: Papa Idaman! Inilah Potret Kedekatan 10 Seleb Papa Bersama Si Kecil
- Genetik
Secara teori mungkin saja orang tua yang mudah stres akan menurunkan sifat itu pada anaknya.
Artinya si bayi juga memiliki ambang stres yang rendah. Kondisi yang dirasa "tidak nyaman" dengan mudah akan membuatnya stres.
: Bila disadari seperti ini kondisinya, mau tidak mau orang tua harus menciptakan kondisi yang tidak memicu stres buah hatinya.
: Selalu berikan ketenangan pada bayi. Ada terapi yang membuat seseorang merasa nyaman yaitu dengan ditepuk-tepuk punggung dan sekitar bahunya. Cobalah lakukan tiap kali bayi terlihat gelisah dan rewel.