Derita Kanker Ginjal Diusia 12 Tahun, Rupanya Ini 'Pelaku' Sebenarnya di Balik Meninggalnya Bocah Bernasib Malang Itu Menurut Dokter

By Ela Aprilia Putriningtyas, Kamis, 2 April 2020 | 10:12 WIB
Ilustrasi anak sakit. (pixabay)

Efek panjang yang ditimbulkan dapat berdampak pada kelelahan kronis.

Konsumsi roti dalam jumlah berlebihan menyebabkan kurangnya serat dalam tubuh.

Padahal serat dalam tubuh miliki fungsi baik untuk otak.

- Meningkatkan risiko kanker ginjal

Milan Pharmaceutical Institute (Italia) pernah melakukan survei diet terhadap ratusan pasien.

Dengan membandingkan kelompak yang mengonsumsi biji- bijian, nasi,roti, daging, dan sayuran.

Hasil menunjukkan jika 94 persen risiko kanker ginjal didapat dari pasien yang sering konsumsi roti.

- Hiperglikemia

Roti yang terbuat dari tepung membuat tubuh mencerna dengan cepat menjadi glukosa darah yang merangsang produksi hormon lemak insulin.

Baca Juga: Serangan Virus Corona Tak Pandang Bulu, Tiba-tiba Ruben Onsu Nangis hingga Unggahannya Bikin Warganet Sedih, Ada Apa?

Jika terus dilakukan secara berulang menyebabkan risiko obesitas dan penambahan berat badan.

- Kekurangan nutrisi

Roti mungkin bisa jadi solusi saat perut lapar, tetapi nilai gizi pada roti kurang.

Konsumsi terus-terusan dapat menyebabkan kekurangan gizi pada anak.

Tak hanya miliki nilai gizi yang kurang, roti juga menyebabkan berkurangnya penyerapan nutrisi dari makanan lain.