Kenali Tanda Keringat Berlebih yang Aman dan Berbahaya Saat Hamil

By Fadhila Auliya Widiaputri, Senin, 23 April 2018 | 15:53 WIB
Keringat berlebih saat kehamilan (Healthline)

Nakita.id - Saat hamil wanita akan mengalami sejumlah perubahan dalam tubuh.

Salah satunya yakni perubahan tubuh dalam hal berkeringat.

Dilansir dari The Bump, keringat berlebihan selama kehamilan adalah keluhan yang umum menurut Mary L. Rosser, MD, PhD, asisten profesor di Albert Einstein College of Medicine of Yeshiva University.

Sebab selama kehamilan hormon dalam tubuh akan mengalami ketidakseimbangan.

Hal ini kemudian mengganggu bagian otak yang bertanggung jawab mengatur panas tubuh sehingga mengakibatkan produksi keringat kurang terkendali.

BACA JUGA: Bintik-Bintik Putih Pada Gigi Anak Bahaya atau Tidak? Ini Jawabannya

Biasanya keringat berlebih akan dialami wanita sejak trimester pertama hingga trimester ketiga kehamilan.

Oleh sebab itu, saat hamil wanita biasanya dianjurkan untuk tetap menjaga tubuh terhidrasi dengan mengonsumsi banyak air putih, buah, serta sayuran.

Selain itu wanita hamil pun sebaiknya menghindari minuman soda atau minuman manis yang justru dapat membuat tubuh merasa cepat haus.

Nah, meskipun terbilang aman dan wajar tetapi ada beberapa tanda yang harus diwaspadai ketika keringat berlebih sudah dapat membahayakan kehamilan.

BACA JUGA: Hanya 3 Menit Olahraga Ini Miliki Manfaat Setara dengan Gym 30 Menit

Keringat berlebih sebaiknya segera diwaspadai jika terjadi disertai dengan demam dan detak jantung menjadi lebih cepat.

Sebab hal ini bisa jadi merupakan salah satu tanda gangguan tiroid.

Dimana gangguan yang menyerang kelenjar tiroid ini dapat meningkatkan risiko kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan keguguran pada wanita hamil.

Selain itu waspadai juga bila terjadi dehidrasi. 

Sebaiknya segera mengonsumsi banyak cairan jika urin telah berwarna kuning gelap atau pekat.

Sebab dehidrasi pada wanita hamil dapat berdampak pada kurangnya air ketuban, kelelahan, sembelit, hingga mengganggu produksi ASI menjelang kelahiran. 

BACA JUGA: Kenali Tiap Tahap Fase Oral pada Anak Agar Tidak Menjadi Kebiasaan saat Tumbuh Besar