Selalu Ada Hikmah di Balik Musibah, Sejak Diberlakukan WFH Langit Jakarta Tunjukkan Perubahan yang Tak Terduga

By Nita Febriani, Kamis, 2 April 2020 | 18:30 WIB
Polusi udara di langit Jakarta sempat jadi yang terburuk sedunia (Kristianto Purnomo/Kompas.com)

Nakita.id - Saat ini warga Jakarta tengah diimbau untuk tetap belajar, bekerja, dan ibadah dari rumah.

Hal ini merupakan imbas dari penyebaran virus corona yang begitu cepat di Jakarta dan sekitarnya.

Diketahui Jakarta merupakan kota dengan pasien positif corona paling banyak di Indonesia dengan jumlah total 897 kasus.

Baca Juga: Kabar Bahagia, Banyak PDP Covid-19 di Tangerang Sembuh hingga Ada Daerah yang Nihil Pasien Positif Virus Corona

Namun, selalu ada hikmah di balik musibah.

Memasuki minggu ketiga work from home (WFH) dimana sebagian besar warga dirumahkan, langit ibukota menunjukkan perubahan.

Hal ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, sebagai kota yang sibuk dan padat Jakarta diketahui memiliki kualitas udara yang tidak sehat.

Baca Juga: Segera Melahirkan dan Tahu Pasien Virus Corona Berobat ke Rumah Sakit Umum Lainnya, Chacha Frederica: 'Hidup Mati di Tangan Allah'

Dikutip dari Kompas, Jakarta pernah berada dalam urutan pertama kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada 29 Juli 2019.

Indeks kualitas udara Jakarta saat itu tercatat 183 dan masuk dalam kategori tidak sehat.

Namun setelah memasuki pekan ketiga WFH, kualitas udara Jakarta kini membaik.

Baca Juga: Vitamin E Disebut-sebut Ampuh Cegah Corona, Bisa Didapatkan dari Makanan Sejuta Umat Ini!

Pada Selasa (31/3/2020) pagi, pukul 08.00 WIB, kualitas udara Jakarta berkisar di angka 106.

Dengan angka tersebut, peringkat Jakarta pun turun menempati peringkat ke-15 kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Bondan Andriyanu selaku Juru Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia menyebutkan bahwa bisa jadi berkurangnya polusi udara adalah dampak kerja dari rumah.

Baca Juga: Kota Solo Kembali Viral karena Dikabarkan Bebas Corona, Wali Kota, 'Tidak Benar'

“Katakanlah hari ini banyak yang sudah WFH, asumsinya sumber pencemar dari transportasi berkurang,” tutur Bondan kepada Kompas.com, Kamis (26/3/2020).

 

Selain itu, berdasarkan pemantauan langit Jakarta pun terlihat lebih terang dan berwarna biru cerah.

Hal ini juga diakui oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang menyebut seluruh jalan di ibu kota juga kini nampak lengang atau tidak terlalu ramai.

"Lalu ada hal lain yang ingin saya garis bawahi bahwa secara umum di Jakarta suasana jalan raya lengang," ucap Anies dalam konferensi pers di Balai Kota yang disiarkan di Facebook Pemprov DKI Jakarta, Kamis (26/3/2020).

Baca Juga: Kini Merebak ke Seluruh Dunia dan Tewaskan Ribuan Orang, Terungkap Fakta Awal Mula Virus Corona Muncul Akibat China Lakukan 'Kecerobohan' Ini