Pasien Berstatus PDP Keluhkan Layanan Rumah Sakit Lewat Live Facebook, Pihak Rumah Sakit Beberkan Fakta Mencengangkan

By Gabriela Stefani, Sabtu, 4 April 2020 | 17:21 WIB
Seorang pasien PDP keluhkan layanan rumah sakit (ilustrasi pasien) (Freepik)

Nakita.id - Seorang warga asal padang berstatus pasien dalam pengawasan atau PDP terkait covid-19 sempat keluhkan pelayanan rumah sakit di tempatnya.

Diketahui pasien tersebut berjenis kelamin perempuan yang tengah hamil kini dirawat di ruang isolasi RSUD Padang Sidempuan sejak Kamis (2/4/2020) malam.

Baca Juga: Gagal Menikah dengan Irwan Mussry, Ternyata Desy Ratnasari Pernah Diisukan Jalin Cinta dengan Petinggi Stasiun TV Sampai Disebut 'Depak' Presenter Kondang Ini

Namun, belum ada 1 hari dalam perawatan pasien tersebut sudah layangkan keluhan terkait layanan di rumah sakit tempatnya dirawat.

Awalnya keluhan tersebut diutarakan melalui unggahan Facebook yang ditujukan kepada Wali Kota Padang Sidempuan, Irsan Efendi Nasution.

Pasien bertatus PDP tersebut meminta agar dirinya dapat dirujuk ke rumah sakit yang berada di Medan.

"Untuk Bapak Wali Kota Kota Padang Sidempuan tercinta, Bapak Irsan, tolong lah Pak kasih saya kesempatan. Saya dirujuk ke Medan, di rumah sakit yang lebih layak lagi, daripada Rumah Sakit Umum Kota Padang Sidempuan ini. Kasihan kandungan saya, fasilitas di sini juga kurang memadai," tulis pasien tersebut di akun Facebook, Jumat (3/4/2020).

Unggahan Facebook pasien PDP

Tak hanya sampai di situ, pasien tersebut kemudian melakukan siaran langsung di akun Facebook miliknya.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Intelijen Sebut Jumlah Korban Virus Corona di Indonesia Bakal Mencapai Angka Ratusan Ribu, Hampir Setengahnya Berada di Wilayah Ini!

Pasien tersebut kembali layangkan keluhan melalui video berdurasi 1 menit 41 detik tersebut.

Ia menyebutkan bahwa pelayanan perawat di rumah sakit tempatnya tersebut tergolong lama.

"Ini ruangan rumah sakit yang tidak layak dipakai. Minta minum saja, 2 jam kemudian baru datang. Sesak..." ujar pasien dengan napas yang tersengal-sengal.

Tak hanya pelayanan, kondisi makanan juga dikeluhkan oleh pasien PDP tersebut.

"Ini bagaimana mau makan, nasinya keras. Orang yang sehat saja tidak bisa makan ini, apalagi yang sakit seperti saya," kata pasien yang hamil tersebut sambil menunjukkan makanan.

Dalam unggahan tersebut juga tampak pasien mengeluhkan napasnya sesak.

"Ya allah...Tuhan...sesak...tolong..." ujar pasien tersebut di akhir siaran langsung Facebook.

Rupanya pihak rumah sakit pun sudah mengetahui keluhan tersebut dan langsung memberikan tanggapannya.

Baca Juga: Salah Ngomong Sesuatu Tentang Andrea Dian Saat Siaran, Jesslyn Lim Minta Maaf dan Klarifikasi, Begini Reaksi Ganindra Bimo

Melalui Tetty Rumondang yang mewakili RSUD Kota Padang Sidempuan keluhan yang diutarakan pasien PDP tersebut dibantah.

Bahkan Tetty mengutarakan bahwa ruangan isolasi yang digunakan pasien tersebut merupakan ruangan VIP di rumah sakit tersebut.

"Saya pastikan apa yang disampaikan pasien, 75 persen tidak benar. Itu ruangan yang digunakan pasien adalah ruangan VIP dan yang terbaik untuk kita jadikan isolasi," kata Tetty.

Sempat disinggung perihal makanan, Tetty pun menyebutkan bahwa nasi yang sama juga diberikan kepada pasien lain dan tak terima keluhan serupa.

"Pasien bilang nasinya keras, tapi itu semua yang diberikan kepada pasien dan tidak ada yang komplain. Jadi semua pasien di sini mendapat perlakuan yang sama," ucap Tetty.

Soal kondisi kesehatan, Tetty menyebut pasien masih dalam keadaan stabil.

Pasien masih dapat berjalan dan menggunakan telepon seluler.

Baca Juga: Sembilan Tahun Membina Rumah Tangga Jauh dari Gosip Miring, Ustaz Kondang Ini Tak Lagi Sungkan Tuliskan Doa Manis Tepat di Hari Ulang Tahun Istrinya

"Dia memang mengalami sesak napas dan dalam kondisi hamil. Tapi masih bisa berjalan dan menggunakan HP," ujar Tetty.

Hingga Jumat malam, menurut Tetty, pihaknya sudah menangani dua pasien PDP Covid-19 dan dirawat di ruangan isolasi yang ada di RSUD Kota Padang Sidempuan.

"Sampai malam ini sudah ada dua orang," ujar Tetty