Kadang Bikin Bingung! Siapkan Diri Sebelum Anak Mulai Banyak Bertanya

By Yoan A.D. Nayoan, Selasa, 15 Mei 2018 | 19:15 WIB
Saat anak bertanya hal yang sulit, orangtua harus siap menjawab. (rawpixel.com)

Nakita.id - Apakah Si Kecil di rumah sudah mulai banyak bertanya?

Bahkan pertanyaannya bukan hanya seputar film kartun atau hal-hal kecil, tapi dia mulai bertanya hal yang membuat kita pusing menjawabnya.

Nah, Moms... Pastikan apa maksud pertanyaan anak sebelum menjawabnya.

Misalnya pertanyaan demikian: “Ma, aku tuh dari mana?” tanya Si Kecil pada sang mama, yang sedikit terkejut mendengarnya.

Moms mungkin sudah banyak mendengar dari teman-teman kalau suatu saat anak pasti akan bertanya masalah seksualitas dan pertanyaan itu biasanya diawali dengan, “Aku dari mana?”

Biasanya orangtua akan menjawab dengan menggunakan perumpaan: “Kamu tahu kan lebah?”. Itu contohnya.

Si kecil mengangguk. “Jadi lebah itu... bla... bla... bla,” meluncurlah dengan lancar teori penyerbukan yang sudah dihafalnya.

Orangtua biasanya yakin kiasan yang disampaikan dalam ceritanya itu bisa menjawab pertanyaan yang diajukan Si Kecil.

Namun kadang balasannya membuat kita melongo saat ia spontan menjawab, “Kalau Andi dari Jawa, David dari Batak, kalau aku dari lebah ya?”

BACA JUGA : Si Kecil Bertanya Terus, Kenapa Sih?

Panduan Menjawab

Sekilas cerita itu terdengar lucu, namun sebenarnya ada pesan mendalam yang ingin disampaikan, bagaimana orangtua sering “salah sambung” dengan anak.

Anak bertanya apa, orangtua menjawab apa.

Sering kali orangtua merasa paling tahu isi kepala anak, sehingga tanpa konfirmasi lagi langsung memberikan informasi/ jawaban, yang ternyata salah.

Nah, supaya hal tersebut tidak terjadi, berikut beberapa tip, seperti dilansir dari Tabloid Nakita.

BACA JUGA : Kenapa Batita Senang Bertanya?

1. Orangtua wajib belajar dan berlatih

Memang, tak ada sekolah yang mengeluarkan ijazah sebagai tanda bahwa Moms sudah “lulus” sebagai orangtua, tapi banyak sekali media/sarana yang bisa digunakan untuk belajar menjadi orangtua.

Orangtua harus selalu meng-update diri supaya bisa menjawab pertanyaan anak sesulit apa pun.

Informasi itu bisa didapat dari majalah/tabloid, teve, radio, seminar, parenting class, mengikuti milis tertentu, bahkan ikut bermain dan bergaul bersama anak (terutama bila anak sudah masuk usia praremaja/remaja).

2. Libatkan tokoh-tokoh penting dalam kehidupan anak

Untuk menjawab pertanyaan anak, tak ada salahnya melibatkan banyak tokoh penting seperti ayah, ibu, kakak, paman, guru, dan sebagainya.

Akan lebih menyenangkan sebenarnya mendiskusikan bersama pertanyaan anak, sehingga muncul jawaban yang benarbenar tepat untuknya.

BACA JUGA : Anak yang Sering Bertanya Tandanya Cerdas?

3. Jangan mengebiri pikiran kritis anak

Jangan menolak menjawab pernyaan anak dengan mengatakan, “Aduh, heran deh, kamu dari tadi nanyaaa melulu, kayak tamu aja!”

Jawaban seperti ini hanya akan mengebiri pikiran kritis yang seharusnya memang dibangun sejak kanak-kanak.

Bila terus-menerus mendapat penolakan, akhirnya anak akan bersikap pasif, “Ngapain juga nanya-nanya, toh nanti malah dimarahi.”

Pertanyaan anak, secerewet apa pun, adalah wajar dan jadikan sebagai ajang/kesempatan untuk mendidik anak.

Tak ada salahnya orangtua menyampaikan apa yang dirasakan saat mendengar pertanyaan anak, “Aduh, Mom kaget sekali mendengar pertanyaan kamu.”

Ini lebih baik daripada Moms salah tingkah lalu memberikan reaksi yang juga salah karena pertanyaan anak, semisal “Aduh, anak kecil kok nanya seperti itu. Tidak boleh ya.”

BACA JUGA : Tip Pola Asuh Anak Cerdas dan Berbakat Menurut Kak Seto Mulyadi