Di Tengah Pandemi Covid-19 yang Melanda Dunia, Stok Kondom Global Menipis, PBB Beri Peringatan

By Ela Aprilia Putriningtyas, Rabu, 8 April 2020 | 19:55 WIB
Ilustrasi kondom (Pixabay/Anqa)

Hal itu berpotensi merusak kesehatan dan konsekuensi sosial bagi remaja perempuan, wanita dan pasangan serta keluarga mereka."

Kurangnya kondom juga bisa meningkatkan angka aborsi yang jelas tidak aman dan risiko penyakit menular seksual seperti HIV.

Goh sendiri melihat adanya permintaan tinggi karena banyak orang 'terkurung' di rumah mereka.

Di India saja misalnya, penjualan kondom sudah melonjak sebanyak 25-35 persen dalam satu minggu sejak lockdown diumumkan.

Baca Juga: Tegas Cegah Penularan Covid-19 di Indonesia, Kemenag Sudah Rilis Panduan Ibadah di Bulan Ramadan dan Idulfitri 1441 H, Seperti Apa?

China mungkin akan membantu

Produsen besar kondom di China saat ini mulai kembali beroperasi setelah kasus infeksi virus corona di negara itu mulai banyak berkurang.

Perlindungan Health Believe Model (HBM) yang menghasilkan lebih dari satu miliar kondom setahun mengatakan kalau produksi kembali ke tingkat normal.

Operasionalnya juga mendorong maju rencana sebelumnya dengan melipatgandakan jumlah jalur produksi pada akhir tahun.

Sementara itu, Shanghai Mingbang Rubber Production mengatakan kalau mereka siap ekspor kondom yang kini hanya menghasilkan 10 persen dari outputnya jika terdapat kekurangan pasokan global.

Kepala Eksekutif Cai Qijie mengatakan, "Jika pasar internasional mengalami masalah seperti itu, kami akan bersedia untuk mengekspor lebih banyak."

Artikel Ini telah tayang di Kompas.com, dengan judul: Stok Kondom Global Menipis di Tengah Wabah Corona, PBB Beri Peringatan