Nakita.id - Hingga saat ini banyak ahli dan ilmuan di dunia sedang berusaha keras untuk menemukan vaksin khusus Covid-19.
Sempat dikabarkan bahwa Amerika Serikat dan China sedang menguji coba vaksin yang mereka temukan.
Tak hanya itu, peneliti dari Universitas Airlangga (UNAIR), telah menemukan lima senyawa yang diduga bisa dijadikan obat bagi pasien Covid-19.
Namun, kelima senyawa tersebut masih menempuh beberapa tahap lagi untuk membuktikan apakah bisa digunakan sebagai obat dari virus corona atau tidak.
Baru-baru ini muncul cara lain yang akan dicoba untuk menyembuhkan pasien Covid-19.
Melansir dari tayangan di kanal YouTube tvOneNews (10/4/2020), dikabarkan bahwa ilmuan di rumah sakit Universitas Erlangen Jerman berencana memasukkan plasma darah pasien Covid-19 yang telah sembuh ke pasien yang masih sakit.
Pasalnya disebut plasma darah dari pasien yang telah sembuh mengandung antibodi yang membantu menangkal virus corona.
Pihak rumah sakit mengatakan bahwa metode yang akan mereka gunakan ini bukan sebuah vaksin.
Hingga kini pihak rumah sakit masih menunggu pendonor dari pasien yang yang berhasil sembuh.
Namun, metode tersebut akan dikaji terlebih dahulu sebelum akhirnya diterapkan pada pasien Covid-19.
Sebelum Jerman, ada Amerika dan Perancis yang juga menguji plasma darah pasien yang sembuh dari Covid-19.
Bahkan Indonesia juga berencana mengkaji dan menguji coba cara ini, Moms.
"Kita sedang mempersiapkan lakukan hal yang sama (transfusi plasma darah), kita akan lakukan uji coba," jelas okter spesialis paru RSUP Persahabatan, dr. Erlina Burhan, Sp.P dilansir dari tayangan di kanal YouTube tvOneNews (7/4/2020).
Namun sebelum melakukan uji coba itu, dokter harus memastikan pasien pendonor sudah benar-benar sembuh dari Covid-19, harus negatif HIV dan bergolongan darah yang sama dengan penerima.
Apakah ampuh untuk basmi virus corona?
Hingga saat ini penggunaan plasma darah pasien yang sembuh sebagai penangkal Covid-19 sedang terus dikaji.
Namun, melansir dari Kompas.com, plasma cairan dalam darah yang penuh dengan antibodi pasca-penyakit, terbukti efektif dalam penelitian kecil untuk mengobati penyakit menular termasuk Ebola dan SARS.
"Antibodi ini dapat membantu pasien dalam tahap akut penyakit untuk melawan virus," begitu bunyi keterangan dari pernyataan bersama dari otoritas rumah sakit Paris AP-HP, lembaga penelitian medis nasional INSERM, dan layanan darah nasional EFS.
Semoga usaha para ahli tersebut segera memberikan titik terang terkait obat atau vaksin untuk menyembuhkan pasien Covid-19 ya, Moms.