[Reportase] Ini Cara yang Harus Diambil Pemerintah Atasi Stunting

By Gazali Solahuddin, Sabtu, 28 April 2018 | 11:11 WIB
Stunting bisa dicegah, dapat di atasi. Susu formula khusus untuk terapi (Nakita)

Jika kader juga dokter umum menemukan hal ini, segera konsultasikan kepada dokter anak. Karena tugas mereka mencari tahu penyebabnya dan bagaimana penanganannya.

“Hanya dokter anak yang belajar mengenai hal tersebut dengan detail.” Papar Damayanti.

Penting Untuk Terapi

Setelah ditangani dokter anak, menurut Damayanti, dokter anak akan mencari tahu apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Apakah pemberian ASI salah, misal si bayi ternyata hanya ngempeng saja, atau lainnya.

Lalu revisi pemberian ASI pada bayi. Jika masih tetap dan atau tambah turun, cari apakah ada penyakit pada si bayi atau tidak. Jangan-jangan bayinya alergi.

BACA JUGA: Marissa Nasution Lakukan Maternity Photoshoot, Warganet: Bak Bidadari!

Jika sudah ditangani berat badan bayi masih turun, harus cari solusi lain. Misal, cari ASI donor. Tapi ingat ini tidak bisa asal-asalan. Karena penularan penyakit dari ASI sangat rentan.

Juga bayi penerima donor ASI tidak boleh jauh-jauh jarak usianya dari bayi pendonor. Misal, penerima donor bayi usia 2 bulan, ASI donor dari ibu bayi usia 9 bulan. “Ini tidak bisa, tidak ada lagi zat gizi yang dibutuhkan bagi bayi penerima donor.” Papar Damayanti.

Belum lagi masalah agama, sangat sensitif sekali di Indonesia.

Selain dengan ASI donor, upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menggunakan susu formula khusus, yang sudah diatur oleh World Health Organization (WHO) dan Codex Alimentarius.

Codex Alimentarius adalah kumpulan standar-standar yang diterima diseluruh dunia, kode praktik, panduan dan rekomendasi lain yang berhubungan dengan makanan, produksi pangan dan keamanan pangan.

BACA JUGA: Hati-hati, Ternyata Kebiasaan Ini Bisa Menghambat Perkembangan Anak