Bulan Ramadhan Semakin Dekat, Hati-hati! Risiko Berpuasa Bagi Ibu Menyusui Bisa Memengaruhi Kesehatan, Simak Penjelasannya

By Gabriela Stefani, Kamis, 16 April 2020 | 16:25 WIB
Perhatikan risiko berpuasa bagi ibu menyusui (pixabay.com/StockSnap)

Nakita.id – Risiko berpuasa bagi ibu menyusui perlu diperhatikan.

Hal itu dikarenakan ASI menjadi sumber makanan Si Kecil, terlebih saat ia masih dalam fase ASI eksklusif.

Baca Juga: Masih Takut Puasa Saat Menyusui? 5 Manfaat Puasa Bagi Ibu Menyusui Ini Bisa Jadi Motivasi Moms di Ramadan Tahun Ini

Ketika Si Kecil masih dalam fase ASI eksklusif artinya ASI menjadi sumber makanan satu-satunya.

Sementara ketika berpuasa, ketersediaan dan kualitas ASI akan berpengaruh.

Dampaknya Si Kecil menjadi mudah rewel karena masih terus merasa lapar.

Dokter Spesialis Gizi Klinis, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi., Sp. GK utarakan bahwa jumlah dari ASI yang keluar memanglah terkesan sama saja.

Namun, jumlah ASI yang sama banyaknya seperti sebelum puasa tentunya tidak berarti kualitasnya juga sama.

"Mungkin kuantitas tetap sama, tapi ketika dilihat, kandungan protein, karbohidrat, sama elektrolitnya turun," uja dr. Juwalita yang dikutip dari GridHealth.id.

Apalagi Si Kecil tengah dalam fase ASI eksklusif, maka Moms perlu benar-benar menaruh perhatian.

Baca Juga: Kondisi Bayi Bila Ibu Menyusui Berpuasa Tidak Berpengaruh, Tapi Perhatikan Rambu-rambu Ini!

Moms perlu perhatikan gejala yang kerap muncul seperti turunnya jumlah ASI, haus berlebihan, mual, muntah, dan sakit kepala.

Perlu Moms perhatikan ketika gejala serupa timbul karena bisa berdampak buruk akan kesehatan.

Bahkan seorang pengajar di Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, dr. Sandra Fikawati, MPH tak menganjurkan puasa bagi Moms yang tengah menyusui secara eksklusif.

Dokter sekaligus penulis buku Gizi Ibu dan Bayi tersebut mengkhawatirkan akan terjadinya penghambatan produksi ASI akibat berpuasa.

"Puasa kan berarti ibu tidak minum selama 12 jam lebih, padahal minum air adalah salah satu modal untuk melancarkan produksi ASI,” ujar dr. Fika yang dikutip dari kompas.com.

Di samping itu dr. Fika juga meminta Moms menghindari aktivitas yang membuat terlalu lelah dan stres.

Baca Juga: Puasa Sudah di Depan Mata, Bolehkah Ikut Puasa Meski Menyusui dan Adakah Manfaat Puasa Bagi Ibu Menyusui? Begini Penjelasannya

Selain itu, perhatikan juga pola tidur agar kualitas tidur terpenuhi dengan baik.

“ASI paling banyak diproduksi pada malam hari. Nah, kalau puasa, berarti ibu menyusui harus memotong waktu tidur untuk bangun sahur. Selesai sahur, bayinya bangun, dan setelah itu ibu menyusui takkan tidur lagi. Inilah yang bisa membuat produksi ASI berkurang,” ujarnya dr. Fika.

Gejala tak hanya muncul pada Moms, tetapi juga pada Si Kecil.

Si Kecil yang kekurangan ASI akan cenderung rewel karena masih terus merasa lapar.