Banyak Negara Lakukan Lockdown Demi Putus Mata Rantai Covid-19, Warga Negara Ini Malah Desak Gubernurnya Cabut Aturan Lockdown, Ada Apa?

By Aullia Rachma Puteri, Minggu, 19 April 2020 | 17:00 WIB
Ilustrasi virus corona (Freepik.com)

Beberapa ada yang berjalan kaki dan beberapa ada yang mengendarai mobil.

Mereka juga mengatakan bahwa karantina (lockdown) besar-besaran tidak diperlukan di negara bagian yang memiliki kasus Covid-19 relatif kecil.

Di Texas, lebih dari 250 orang berunjuk rasa di luar State Capitol di Austin, termasuk teori konspirasi sayap kanan Alex Jones, pendiri situs Infowars.

"Sudah waktunya untuk membuka kembali Texas, sudah waktunya untuk membiarkan orang bekerja, sudah waktunya bagi mereka untuk membiarkan interaksi sukarela dan akal sehat, bukan kekuatan pemerintah," kata Justin Greiss, seorang aktivis Young American for Liberty.

Seorang Ibu rumah tangga, Amira Abuzeid menambahkan, "Saya bukan seorang dokter tetapi saya adalah orang yang cerdas yang dapat melakukan matematika dan sepertinya pada akhir hari ini, angka-angka (infeksi) ini tidak terlalu mengkhawatirkan."

Baca Juga: Tanggapi Kenyataan Banyak Pasien Sembuh dari Covid-19 Justru Dikucilkan Warga, Begini Penjelasan Sebenarnya Menurut Juru Bicara Covid-19

Demonstran di luar gedung pemerintahan era kolonial Maryland di Annapolis berada di mobil mereka dan menggoyangkan papan bertuliskan, "Kemiskinan juga membunuh."

Dolores, seorang penata rambut, mengatakan kepada AFP bahwa dia tidak berhak menjadi pengangguran karena dia adalah pemilik bisnis, bukan seorang karyawan.

"Aku harus menyelamatkan bisnisku. Aku harus bekerja untuk hidup. Kalau tidak, aku akan mati," kata Dolores.

Demonstrasi lain terjadi di seluruh negeri di kota-kota seperti Columbus, Ohio dan San Diego, serta negara bagian Indiana, Nevada dan Wisconsin.

Hanya sedikit yang mempraktikkan jarak sosial tetapi banyak dari pengunjuk rasa mengibarkan bendera Amerika Serikat.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai Warga AS Turun ke Jalan, Minta Gubernur Cabut Lockdown")