3 Perawat di Solo Diusir dari Indekos, Wali Kota Marah, Ternyata Pemilik Indekos Juga Tenaga Medis

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Selasa, 28 April 2020 | 12:58 WIB
Kolase pengusiran tiga perawat RSUD Bung Karno Solo dari indekos mereka di kawasan Grogol Sukoharjo, Jumat (24/4/2020). (instagram @rsudbungkarno)

Nakita.id - Tenaga medis saat ini jadi garda terdepan untuk kasus Covid-19.

Ia rela tidak pulang menemui keluarganya demi menyelamatkan nyawa para pasien yang terinfeksi virus corona.

Sayangnya, tak semua orang memberi dukungan dan juga memberi apresiasi terhadap para petugas medis.

Baca Juga: Miris! Makamkan Jenazah Covid-19, Para Petugas Medis Malah Dilempari Batu Oleh Warga Sekitar

Banyak kasus perawat di rumah sakit rujukan Covid-19 diusir dari wilayahnya, baik oleh tetangga maupun pemilik indekos.

Hal ini lagi-lagi terjadi. Kejadian belum lama terjadi di Kota Solo, Jawa Tengah, dan menuai respons publik.

Awalnya, akun Instagram @rsudbungkarno mengunggah IG TV memperlihatkan kegiatan penjemputan tiga orang tenaga medis dari indekos yang mereka huni.

Dalam video tersebut, terlihat mobil ambulasns RSUD Bung Karno Solo menjemput dan membantu para perawat membawa barang bawaannya dari indekosnya.

Kemudian, tiga perawat tersebut dibawa kembali ke rumah sakit tempatnya bekerja.

"STOP STIGMA Tenaga Kesehatan Penanganan COVID - 19," tulis unggahan tersebut.

Baca Juga: Bukti Kejamnya Virus Corona, Perawat yang Diusir dari Kost karena Dapat Stigma Negatif dari Masyarakat Harus Rela Mengungsi di Tempat Ini

Video tersebut lantas viral di berbagai media sosial dan pemberitaan dan menyita perhatian publik.

Penjemputan tersebut dibenarkan oleh Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Solo, Suminanto.

Mengutip dari Tribun Solo, Suminanto mengatakan tim RSUD Bung Karno membantu penjemputan dan membantu mengemasi barang para perawat tersebut.

"Tim RSUD Bung Karno menjemput dan membantu para perawat, serta akan komunikasi dengan pemilik kos," kata Suminanto, melansir dari Tribun Solo.

"Tetapi ternyata pemilik kos waktu itu tidak bisa menemui, jadi tidak ada komunikasi, jadi orang lain menilai tidak care dan sebagainya," tambahnya.

Insiden pengusiran tersebut berawal dari kekhawatiran pemilik indekos karena mendapat kiriman foto spanduk RSUD Bung Karno yang kini menjadi rumah sakit rujukan Covid-19.

Baca Juga: Seorang perawat Dinyatakan PDP Usai Digigit Pasien Covid-19, Andrea Dian Jadi Saksi Mata, 'Si Perawat Sampai Duduk di Lantai'

Mengutip dari Tribun Solo, terusirnya 3 perawat RSUD Bung Karno Solo dari sebuah kos daerah Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo bermula dari informasi yang diterima pemilik kos melalui seseorang.

Informasi tersebut mengatakan bila RSUD Bung Karno kini telah melayani pasien Covid-19.

Ketua DPD Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Solo, Suminanto menyampaikan pemilik kos merasa khawatir setelah mendapat informasi itu dari seseorang.

"Pemilik tahu kalau RSUD Bung Karno melayani pasien Covid-19, pelayanan yang reguler tidak dilayani," kata Suminanto kepada TribunSolo.com, Senin (27/4/2020).

"Itu ada spanduk dipotret oleh orang dan sampailah kepada pemilik kos," imbuhnya membeberkan.

Setelah mengetahui adanya spanduk tersebut, pemilik kos mengirimkan pesan melalui WhatsApp kepada perawat yang tinggal di indekosnya.

Baca Juga: Sedang Hamil Tua, Seorang Perawat Dinyatakan Meninggal Akibat Virus Corona Hingga Harus Lakukan Operasi Darurat, Begini Nasib Sang Jabang Bayi

"Isinya gini, sementara tinggal di tempat yang aman dulu, nggih nanti uang kos saya kembalikan," ujar Suminanto.

Mengetahui ada perlakuan kurang menyenangkan terhadap tenaga medis di Kota Solo, Wali Kota FX Hadi Rudyatmo angkat bicara.

"Kenapa harus ditolak-tolak, itu tidak manusiawi kalau sampai perawat atau tenaga medis ditolak dalam satu daerah," kata Rudy kepada TribunSolo.com, Senin (27/4/2020).

"Itu sudah keterlaluan," imbuhnya menegaskan dengan nada meninggi.

Sementara itu, Direktur RSUD Bung Karno sangat menyayangkan hal tersebut.

"Iya (benar), disuruh pergi. Penyebabnya saya tidak tahu," kata Wahyu saat dihubungi wartawan di Solo, Jawa Tengah, Senin (27/4/2020).

Untuk sementara, tiga perawat yang diminta pergi dari indekos tinggal di lantai lima RSUD Bung Karno.

Baca Juga: Berjuang di Garda Depan untuk Melawan Virus Corona, Seorang Perawat Justru Mendapatkan Siksaan dari Pasiennya Sendiri, Begini Ceritanya

"Sekarang di rumah sakit di sana, masih ada ruang yang saya pakai untuk nampung mereka," ujar dr Wahyu Indianto selaku Direktur RSUD Bung Karno.

Wahyu menilai sikap pemilik indekos tidak masuk akal.

Sebab para petugas medis di RSUD Bung Karno bekerja dilengkapi alat pelindung diri (APD) dan sesuai dengan aturan.

"Keluar masuk area isolasi sudah mandi. Karena alurnya sudah jelas. Jadi, ketakutan warga itu tidak masuk akal," ungkap dia.

Melansir dari berbagai sumber, pemilik indekos rupanya telah dihubungi langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pemilik kos telah meminta maaf atas sikapnya.

Dan rupanya, pemilik kos tersebut juga merupakan tenaga medis.

Ibu kos berprofesi sebagai bidan.