Bukti Kejamnya Virus Corona, Gara-gara Satu Pegawai Meninggal Dunia karena Covid-19, Sebanyak 5.000 Karyawan di Perusahaan Ini Kena Imbas Harus Dirumahkan

By Ratnaningtyas Winahyu, Selasa, 28 April 2020 | 11:31 WIB
Ilustrasi virus corona (Freepik.com)

Nakita.id – Tak terasa sudah satu bulan lebih wabah virus corona melanda Indonesia.

Hingga saat ini, penularan pun masih terjadi yang akhirnya menyebabkan jumlah pasien Covid-19 terus bertambah.

Mengutip dari Kompas.com, per Senin (27/4/2020) sore, jumlah pasien yang dinyatakan positif virus corona telah mencapai angka 9.096 kasus, dengan 1.151 sembuh, dan 765 meninggal dunia.

Baca Juga: Selama Ini Patuh di Rumah Aja Saat Pandemi, Hotman Paris Tiba-Tiba Lakukan Pemeriksaan Virus Corona, Begini Hasilnya

Terus bertambahnya kasus Covid-19 ini pun perlahan-lahan memengaruhi kehidupan berbagai kalangan masyarakat.

Salah satunya karyawan industri.

Pasalnya, tak sedikit karyawan yang terpaksa dirumahkan oleh perusahaan setelah wabah virus corona ini merebak.

Baca Juga: Seolah Yakin 100 Persen Akurat, Wirang Birawa Sandingkan Firasatnya dengan Hasil Penelitian Terkait Akhir dari Wabah Virus Corona di Indonesia, Begini Katanya

Seperti yang terjadi di sebuah perusahaan di Kawasan Industri MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat.

Melansir dari Kompas.com, Kepala Dinas Ketenagakerjaan Kabupaten Bekasi, Suhup mengatakan, sebanyak 5000 dari 5.300 karyawan PT DI di Kawasan Industri MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, telah diliburkan.

Namun, hal tersebut dilakukan bukan karena perusahaan tak mampu membayar gaji karyawannya, Moms.

Baca Juga: Bak Angin Segar, Kasus Corona di DKI Mulai Melambat, Pemerintah Akhirnya Bongkar Waktu Sebenarnya Kapan Badai Virus Corona Akan Berakhir di Indonesia

Dirumahkannya ribuan karyawan tersebut rupanya dilakukan perusahaan lantara ada salah satu pegawai yang meninggal dengan status positif Covid-19.

“Ada satu kan (yang positif) waktu itu, ketua serikat pekerjanya dan dia bukan hanya positif, tapi meninggal. Akibatnya mereka sadar langsung menutup dirinya (operasional), total karyawan dari 5.300 ada 5.000 yang dirumahkan,” ujar Suhup, Senin (27/4/2020).

Baca Juga: Di Rumah Aja Bikin Tabungan Jebol? Begini Cara Kelola Uang yang Benar di Masa Pandemi Virus Corona Menurut Pakar Finansial

Lebih lanjut, Suhup mengatakan, sisa barang pesanan yang dibuat oleh perusahaan manufaktur komponen otomotif ini alhasil dikerjakan oleh 300 karyawan sisanya.

“Jadi sisanya 300 karyawan lainnya masih bekerja di perusahaan mengerjakan pesanan yang urgen,” sambungnya.

Baca Juga: Kembali Ketiban Malang, Kanada Kena Apes Usai Beli Masker Padahal Sedang Berusaha Keras Lawan Virus Corona

Untungnya, karyawan yang dirumahkan tersebut ternyata tetap mendapat gaji penuh dari perusahaan.

“Upahnya penuh bagi yang dirumahkan,” pungkasnya.

Baca Juga: Beri Angin Segar di Tengah Kepanikan, Tangan Kanan Presiden Joko Widodo Sebut Kasus Virus Corona di Wilayah Ini Akhirnya Alami Perlambatan yang Pesat: ‘Semoga Tidak Banyak Lagi Kasus Positifnya’